Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-446: Kunjungi Prancis, Zelensky Bahas Bantuan dengan Macron
Kondisi terkini perang, Senin (15/5/2023): Presiden Zelensky dan Macron membahas bantuan persenjataan Prancis untuk melawan pasukan Rusia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Senin (15/5/2023) telah berlangsung selama 446 hari.
Kabar terbaru dalam perang adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengunjunginya dan membahas bantuan Paris untuk Kyiv guna menghadapi invasi Rusia.
Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Seiring perkembangannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-444: Moskow Akui Kemajuan Pasukan Ukraina di Kota Bakhmut
Konflik di antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-446 perang Rusia vs Ukraina:
- Zelensky mendarat di Ibu Kota Prancis, Paris menjelang pembicaraan bilateral dengan Macron.
“Dengan setiap kunjungan, kemampuan pertahanan dan ofensif Ukraina berkembang,” cuit Zelensky saat dia tiba pada Minggu malam di pangkalan udara Villacoublay, barat daya Paris.
Macron kemudian menyambut Zelensky di Istana Elysee.
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan Zelensky dan Macron akan membahas "dukungan" Prancis dalam menanggapi "kebutuhan mendesak militer serta kemanusiaan Ukraina" saat makan malam di istana kepresidenan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-443: Inggris Sumbangkan Rudal Storm Shadow untuk Ukraina
- Rusia telah “telah kalah secara geopolitik” dalam perangnya di Ukraina dan berubah menjadi negara bawahan China, kata Macron.
“De facto, itu telah memasuki bentuk kepatuhan terhadap China dan telah kehilangan aksesnya ke Baltik, yang kritis, karena mendorong keputusan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan Koran opini yang diterbitkan pada hari Minggu.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-442: Diserang Balik, Pasukan Putin Dipukul Mundur di Bakhmut
- Zelensky berterima kasih kepada Jerman atas dukungannya dan apa yang dia sebut sebagai paket bantuan militer terbesar sejak awal invasi Rusia.
Hal itu disampaikan Zelensky saat bertemu dengan sang Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz di Ibu Kota Jerman, Berlin pada Minggu (14/5/2023).
Perjalanan itu dilakukan setelah pemerintah Jerman mengumumkan paket militer baru senilai 2,7 miliar euro ketika pasukan Ukraina mempersiapkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-441: Inggris Masukkan Tentara Bayaran Wagner ke Daftar Hitam
- Selama kunjungan ke Jerman, Zelensky dianugerahi penghargaan bergengsi Charlemagne atas nama rakyat Ukraina untuk menghormati layanannya ke Eropa.
Zelensky menerima penghargaan, yang menghormati layanan unifikasi Eropa, di kota barat Aachen dengan Scholz setelah pembicaraan mereka di Berlin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-440: Rudal Rusia Hancurkan Gudang Palang Merah di Odesa
- Rusia mengatakan dua komandan militernya tewas di Ukraina timur, ketika pasukan Zelensky memperbarui upaya untuk menerobos pertahanan Rusia di Kota Bakhmut di Oblast Donetsk, Ukraina wilayah timur yang diperangi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa Komandan Vyacheslav Makarov dari brigade senapan bermotor ke-4 dan Wakil Komandan Yevgeny Brovko dari unit terpisah, tewas saat mencoba menghalau serangan Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-439: Pasukan Putin Serang Ibu Kota Ukraina, 5 Orang Terluka
- Pasukan Rusia jauh berkurang sejak dimulainya perang, kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Menurut Inggris, pasukan Rusia yang sebagian besar terdiri dari cadangan mobilisasi yang kurang terlatih, semakin bergantung pada peralatan kuno, dan banyak unitnya sangat lemah.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.