Arti Kata
Apa Itu FTX? Perusahaan Cryptocurrency yang Bangkrut hingga Seret Nama Selebriti dan Atlet
Perusahaan Cryptocurrency FTX bangkrut hingga seret sejumlah selebriti dan atlet, bahkan bikin pelaku industri Indonesia turun tangan takut terimbas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
BlockFi, platform peminjaman crypto dengan paparan signifikan terhadap FTX, menangguhkan penarikan dan dilaporkan bersiap untuk mengajukan kebangkrutan.
Pada 18 November 2022, Komisi Sekuritas Bahama mengambil alih aset mata uang kripto yang dipegang oleh bursa FTX yang bangkrut.
Komite Jasa Keuangan DPR AS mengatakan akan mengadakan sidang pada Desember 2022 tentang keruntuhan FTX.
Baca juga: AS Bakal Kirim 400 Juta Dolar Bantuan Militer ke Ukraina termasuk Senjata Avenger, Apa Itu?
Imbas FTX Bangkrut
Dilansir TribunGorontalo.com dari Tribunnews.com pada Selasa (21/11/2022), setelah kebangkrutan FTX, beberapa pelaku industri di Indonesia mulai mengambil beberapa langkah menanggapi hal tersebut.
Tak hanya mengentikan perdagangan FTX Token (FTT) di platform, para pelaku industri juga mengambil langkah lain seperti melakukan audit.
Audit itu dilakukan guna menjaga transparansi di platform mereka.
Tokocrypto dan Pintu menjadi dua dari sekian platform jual beli mata uang kripto yang mengaku telah melakukan audit.
Baca juga: Universitas di Korsel Beri Puan Maharani Gelar Doktor Honoris Causa, Apa Itu Honoris Causa?
"Tahapan proof of reserves masih terus berjalan guna memberikan laporan lebih detail. Dalam waktu dekat akan dibagikan ke publik," ujar Chief Operations Officer (COO) Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda ketika dihubungi Tribunnews.com beberapa hari lalu.
Mengenai audit, Teguh mengatakan bahwa Tokocrypto telah menjalankan proof of reserves pada stablecoin BIDR.
Tahapan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen.
"Itu dilakukan setiap semester sejak tahun 2020. Data tersebut bisa diakses melalui https://tokocrypto.com/report," kata Teguh.
Baca juga: Apa Itu Telemedisin? Layanan dari Kemenkes untuk Pasien Covid-19 yang Isoman
Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) Pintu Timothius Martin juga mengatakan telah melakukan audit bersama pihak independen.
"Pintu juga berkomitmen melakukan audit bersama pihak independen dan membagikan hasil laporan verifikasi mengenai keamanan dan keutuhan (1:1) aset pengguna di Pintu dalam beberapa pekan ke depan," ungkapnya kepada Tribunnews.com.
Sembari menunggu hasil audit, Timothius mengatakan pihaknya telah menunjukkan kepada pengguna “Reserves vs Liabilities Ratio” Pintu.
Yakni jumlah aset crypto yang disimpan exchange (Reserves) dibagi jumlah aset crypto yang dimiliki oleh pengguna di exchange tersebut (Liabilities).
Baca juga: Jokowi Resmikan Bioetanol Tebu, Apa Itu Bioetanol? Bisakah Gantikan Bensin?
Tokocrypto dan Pintu memastikan dana pengguna tidak akan dicampur dengan dana operasional perusahaan.
"Tokocrypto sudah mengikuti ketentuan dari Bappebti untuk memisahkan rekening dana yang dimiliki nasabah dengan rekening dana operasional milik perusahaan untuk menjaga likuiditas," jelas Teguh.
Adapun Timothius menyebut bahwa Pintu menjunjung tinggi nilai transparansi sebagai komitmen mereka memberikan keamanan bagi investor.
"Kami sudah memberikan informasi secara merinci melalui laman blog https://pintu.co.id/blog/komitmen-pintu-terhadap-keamanan-dan-transparansi," ucap Timothius.
Baca juga: Warga Korea Selatan Banyak yang Ikut Program CPR Pasca Tragedi Halloween Itaewon, Apa Itu CPR?
Dalam laman tersebut disebutkan Pintu menyimpan aset pengguna secara utuh (1:1) di dalam custodian wallet dengan keamanan tingkat dunia yang berlapis.
Dengan begitu, pengguna dapat menarik aset kapan saja.
Aset pengguna juga tak pernah dan tak akan pernah dipinjamkan, atau dijaminkan (sebagai collateral pinjaman) kepada pihak ke-3.
Sebelumnya, FTX mengajukan proses kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Apa Itu Set Top Box? Perangkat untuk TV Digital yang Bisa Didapatkan Gratis dari Pemerintah
Menyusul pengajuan proses kebangkrutan FTX, CEO pertukaran kripto ini, Sam Bankman-Fried, mengumumkan pengunduran diri dan posisinya akan digantikan oleh John J. Ray III.
Kebangkrutan FTX ini disebabkan oleh penyalahgunaan dana pengguna.
Platform jual beli kripto ini lantas mengalami krisis likuiditas hingga FTX tidak bisa memproses penarikan dan menghentikan pendaftaran pengguna baru.
FTX diketahui sempat menjadi satu dari sekian exchange cryptocurrency dengan volume trading terbesar dan memiliki partnership paling banyak.
Bahkan FTX juga sempat memiliki valuasi sebesar 32 miliar dolar AS pada Januari 2022.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar) (Tribunnews.com/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imbas Kebangkrutan FTX, Ini yang Dilakukan Pelaku Industri Kripto Tanah Air Agar Tetap Transparans
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/ilustrasi-bitcoin_______.jpg)