Perang Rusia Ukraina

Update Perang Hari Ke-265: PBB Minta Rusia Bertanggung Jawab atas Perang di Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina pada Selasa (15/11/2022): Majelis Umum PBB menyerukan agar Moskow dimintai pertanggungjawaban atas invasinya di Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar The Guardian
Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-265 pada Selasa (15/11/2022) antara lain Majelis Umum PBB menyerukan agar Rusia dimintai pertanggungjawaban atas perilakunya di Ukraina. 

"Barat sedang mencoba menarik dan memperburuk konflik dan berencana menggunakan uang Rusia untuk itu," ucap Nebenzia.

Di sisi lain, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan di Telegram bahwa "Anglo-Saxon jelas berusaha untuk mengumpulkan dasar hukum untuk penyitaan aset Rusia secara ilegal."

Adapun sejumlah 14 negara termasuk Rusia, China dan Iran memberikan suara menentang resolusi tersebut.

Sementara 73 negara lainnya abstain, termasuk Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-262: Warga Kherson Berpesta Rayakan Mundurnya Pasukan Putin

Diketahui pula bahwa tidak semua negara anggota memilih dalam voting Majelis Umum PBB tersebut.

Pada bulan Maret 2022 lalu, sebanyak 141 anggota Majelis Umum memilih untuk mengecam invasi Rusia.

Kemudian pada bulan Oktober 2022, 143 anggota memilih untuk mengutuk upaya aneksasi Rusia atas sebagian wilayah Ukraina.

Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir September 2022 lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia menganeksasi empat wilayah Ukraina yakni Kherson, Luhansk, Donetsk, dan Zaporizhzhia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-261: Takut Dijebak, Kyiv Sebut Pasukan Putin Masih di Kherson

Pada Sabtu (12/11/2022), Zelensky mengatakan pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur penting di Kota Kherson yang strategis di Ukraina selatan sebelum melarikan diri.

Namun Moskow membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil, meskipun invasi telah membuat kota-kota Ukraina menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.

"Dibutuhkan upaya internasional yang luas untuk mendukung pemulihan dan rekonstruksi Ukraina guna membangun masa depan yang aman dan sejahtera bagi rakyat Ukraina," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward kepada majelis.

"Tapi hanya satu negara, Rusia, yang bertanggung jawab atas kerusakan di Ukraina, dan benar sekali, seperti yang ditetapkan resolusi ini, bahwa Rusia membayar kerusakan itu." lanjutnya.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved