Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-243: Khawatir Diserang Balik, Rusia Desak Warga Kherson Kabur
Kondisi terkini perang, Senin (24/10/2022): Rusia desak lebih banyak warga sipil Kherson melarikan diri untuk menghindari serangan balasan Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Senin (24/10/2022) telah berlangsung selama 243 hari.
Kabar terbaru di antaranya adalah Rusia mendesak lebih banyak warga sipil Kherson untuk melarikan diri guna menghindari serangan balasan dari pasukan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi ini juga disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-242: Rudal Pasukan Putin Hantam Fasilitas Listrik, Ukraina Gelap
Konflik antar negara bertetangga tersebut sampai saat ini terus berlanjut dan belum terlihat tanda-tanda untuk segera berakhir.
Bahkan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menilai bahwa perang Rusia vs Ukraina bisa berlangsung hingga beberapa tahun.
Kabar Terkini Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-243 perang Rusia dengan Ukraina:
- Rusia telah mendesak lebih banyak warga sipil di Kherson, wilayah Ukraina yang diduduki pasukan invasi, untuk melarikan diri di tengah eksodus guna menghindari serangan balasan Kyiv.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-240: Terlibat, Iran Dijatuhi Sanksi Inggris dan Uni Eropa
Pihak berwenang Rusia mengatakan kepada penduduk untuk mengambil "dokumen, uang, barang berharga dan pakaian" karena "situasi tegang di depan".
Pada hari Minggu (23/10/2022) pihak berwenang Rusia juga mengatakan bahwa telah terjadi "peningkatan tajam" dalam jumlah warga sipil yang mencoba melarikan diri.
Sekitar 25.000 orang telah dievakuasi sejak Selasa, kata kantor berita Interfax.
- Cengkeraman Rusia pada Kherson tampak semakin rapuh.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-239: Putin Umumkan Darurat Militer di 4 Wilayah yang Dicaplok
Lembaga thinktank AS Institute for the Study of War mengungkapkan seruan mendesak untuk melarikan diri menunjukkan bahwa penjajah "tidak mengharapkan kembalinya Rusia atau warga sipil dengan cepat" ke kota itu.
Selain itu, ini juga menunjukkan usaha yang tampaknya bertujuan mengurangi populasinya untuk merusak "jangka panjangnya". kelangsungan hidup sosial dan ekonomi”.