Rusia Telah Mengisolasi Diri, Begini Saran Presiden Prancis ke Putin

Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kesalahan bersejarah.

Editor: Lodie Tombeg
(Mikhail KLIMENTYEV/SPUTNIK/AFP) dan (FRANCE24)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan). 

Zelensky pada Kamis (2/6/2022) mengatakan kepada legislatif Luksemburg bahwa tentara Moskow menyerbu lebih dari 3.600 pemukiman, dengan 1.000 diantaranya berhasil direbut kembali.

Setelah menarik diri dari daerah sekitar ibukota Kiev, pasukan Rusia memfokuskan serangan di selatan dan timur Ukraina, mencetak kemenangan militer penting bulan lalu dengan merebut kota pelabuhan Mariupol.

Dilansir The Hill, Zelensky menegaskan bahwa meskipun Jumat (3/6/2022) ini menandai 100 hari invasi, Ukraina sejatinya telah memerangi Rusia selama bertahun-tahun sejak pasukannya memasuki wilayah Donbas pada 2014.

Dia mengatakan, hampir 12 juta orang Ukraina menjadi pengungsi internal dan lebih dari 5 juta telah meninggalkan negara itu sejak Rusia menginvasi pada Februari.

Ia menambahkan bahwa pertempuran berkecamuk di sepanjang garis lebih dari 1.000 kilometer dari Kharkiv di timur ke Mykolaiv di selatan.

Zelensky berterima kasih kepada rakyat Luksemburg dan pemerintahnya atas bantuan senjata ke Ukraina.

"Ini mengingatkan pada Perang Dunia II, ketika agresi Nazi mengancam kehidupan seluruh bangsa," kata Zelensky.

"Oleh karena itu, kita harus secara signifikan meningkatkan tekanan pada Rusia untuk menghentikan bencana ini dan mencegah agresi semacam itu di masa depan." (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Prancis: Putin Lakukan Kesalahan Bersejarah di Ukraina, tapi Rusia Tak Boleh Dipermalukan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved