Rusia Telah Mengisolasi Diri, Begini Saran Presiden Prancis ke Putin
Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kesalahan bersejarah.
Dia mengatakan inflasi berasal dari "mesin cetak" dolar yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi virus Corona dan menyalahkan kebijakan Eropa yang picik karena kurangnya investasi dalam alternatif pasokan energi tradisional dan kenaikan harga.
Putin berjanji jika perairan Ukraina ditambang, Rusia tidak akan menyerang pengiriman biji-bijian dan menyarankan pengiriman dapat dilakukan dari pelabuhan Berdyansk atau negara lain, seperti Belarus.
"Tidak ada masalah untuk mengekspor biji-bijian dari Ukraina," katanya, menambahkan hal itu dapat dilakukan melalui pelabuhan Ukraina, melalui pelabuhan lain di bawah kendali Rusia, atau bahkan melalui Eropa tengah.
Putin menuduh Barat menggertak dengan mengklaim Moskow mencegah ekspor biji-bijian dari Ukraina.
Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global.
Sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.
Konflik Rusia-Ukraina Dinilai Berubah Jadi Perang Gesekan
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menilai konflik jangka panjang di Ukraina karena invasi Rusia berubah menjadi perang gesekan.
Bicara kepada pers Gedung Putih setelah bertemu dengan Presiden Joe Biden pada Kamis (2/6/2022), Stoltenberg mengatakan sulit memprediksi kapan dan bagaimana konflik akan berakhir.
"Perang pada dasarnya tidak dapat diprediksi," kata Stoltenberg.
"Dan oleh karena itu, kita hanya harus bersiap untuk jangka panjang karena apa yang kita lihat adalah bahwa perang ini sekarang telah menjadi perang gesekan di mana Ukraina membayar harga tinggi untuk membela negara mereka sendiri di medan perang, tetapi juga di mana kita melihat bahwa Rusia mengambil banyak korban," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa NATO bertanggung jawab memberikan dukungan kepada Ukraina, lapor Al Jazeera.
Stoltenberg mengatakan, perang atau konflik pada akhirnya akan berakhir di meja perundingan.
Dalam sebuah pernyataan, Stoltenberg memuji AS atas dukungannya kepada Ukraina selama perang.
"Presiden (Rusia) Putin menginginkan lebih sedikit NATO dan karena itu dia menginvasi Ukraina."