Lipsus Penyakit Ditanggung BPJS

Gorontalo Hadapi Tiga Masalah Kesehatan Sekaligus, Akademisi UNG Angkat Suara

Data BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo menunjukkan lonjakan kasus penyakit sepanjang 2025, mulai dari hipertensi, influenza, hingga ISPA.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
PENYAKIT DI GORONTALO -- Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Irwan, SKM, M.Kes., saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Kamis (16/10/2025). Irwan mengulas peningkatan kasus penyakit di Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Gorontalo tengah menghadapi tantangan kesehatan yang makin kompleks.

Data BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo menunjukkan lonjakan kasus penyakit sepanjang 2025, mulai dari hipertensi, influenza, hingga ISPA.

Di layanan rujukan, terapi fisioterapi, penyakit mata, dan cuci darah mendominasi.

Fenomena ini mengundang perhatian akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Dosen Kesehatan Masyarakat, Dr. Irwan, SKM, M.Kes., menyebut bahwa Gorontalo kini menghadapi “tiga beban kesehatan” sekaligus: penyakit menular, penyakit tidak menular, dan dampak kesehatan akibat bencana atau lingkungan.

“Terjadi pergeseran dari dua beban penyakit jadi tiga. Sekarang bukan cuma penyakit menular dan tidak menular, tapi juga dampak dari bencana alam,” ujar Irwan, Rabu (15/10/2025).

Ia menilai sistem jaminan kesehatan seperti BPJS harus mulai beradaptasi.

Menurutnya, pendekatan pengobatan saja tidak cukup. Pemerintah dan instansi kesehatan perlu memperkuat langkah pencegahan dan edukasi.

“Yang perlu diperbanyak adalah langkah preventif dan promotif,” tegasnya.

Irwan juga menyoroti pentingnya metode edukasi yang sesuai dengan karakter generasi muda.

Ia mendorong promosi kesehatan berbasis digital agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama kalangan milenial.

“Karena milenial paling banyak pegang handphone, maka promosi kesehatan juga harus lewat digital,” katanya.

Langkah ini dinilai bisa memperkuat kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, terutama di tengah tren penyakit tidak menular yang terus meningkat.

Pernyataan Irwan sejalan dengan temuan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Kepala Bidang P2P Dinkes, dr. Jeane Dalie, sebelumnya mengungkapkan bahwa angka hipertensi di Gorontalo mencapai 82,22 persen, berdasarkan data screening puskesmas lewat aplikasi ASIK per 28 Agustus 2025.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved