Lipsus Penyakit Ditanggung BPJS

Hipertensi Jadi Penyakit Terbanyak Ditangani BPJS Kesehatan Gorontalo

Hipertensi menempati urutan pertama sebagai penyakit dengan kasus tertinggi yang dicakup oleh BPJS Kesehatan di Gorontalo.

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com/Freepik
PENYAKIT HIPERTENSI -- Kolase foto ilustrasi pengukuran tekanan darah dan Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Gorontalo, Djamal. Hipertensi menempati peringkat pertama kasus terbanyak ditangani BPJS Kesehatan. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Hipertensi menempati urutan pertama sebagai penyakit dengan kasus tertinggi yang dicakup oleh BPJS Kesehatan di Gorontalo.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo, Djamal Adriansyah, saat diwawancarai TribunGorontalo.com pada Senin (13/10/2025).

Menurut Djamal, penyakit ini menduduki peringkat pertama untuk kategori rawat jalan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dengan angka mencapai 42.165 kasus.

Selain hipertensi yang menduduki posisi teratas, penyakit lain yang juga banyak ditangani dalam kategori rawat jalan di FKTP menunjukkan dominasi penyakit yang berhubungan dengan infeksi dan pencernaan.

Posisi kedua ditempati oleh Influenza (flu) dengan 40.479 kasus, selisih sedikit dari hipertensi.

Sementara itu, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), termasuk batuk dan radang tenggorokan ringan, menempati peringkat ketiga dengan 23.114 kasus.

Selanjutnya, penyakit Maag juga menjadi keluhan yang signifikan di FKTP, tercatat sebanyak 18.626 kasus.

Untuk kategori rawat inap di FKTP, Djamal menyebutkan bahwa penyakit yang paling banyak ditangani adalah maag atau dispepsia dengan 1.892 kasus, diikuti oleh persalinan normal (2.648 kasus), serta penyakit diare akibat infeksi dan demam.

Terkait Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), Djamal menyebut bahwa terapi fisik atau fisioterapi menjadi layanan rawat jalan terbanyak.

“Jadi orang-orang yang stroke, ada gangguan di saraf, ini fisioterapi paling tinggi,” jelasnya.

Kasus fisioterapi mencapai 16.776 pasien, disusul penyakit mata dengan 9.043 pasien, dan cuci darah (hemodialisis) dengan 8.919 pasien.

Adapun untuk layanan rawat inap di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), kasus yang paling banyak ditangani adalah Radang Paru atau Infeksi Paru dengan jumlah tertinggi, mencapai 1.988 pasien.

Kemudian disusul oleh penyakit Tifus dengan 1.814 pasien, dan Diare atau Muntaber dengan 1.804 pasien.

“Ini beberapa kasus yang sudah dilayani baik di FKTP maupun FKRTL,” pungkas Djamal.

Djamal menambahkan, data ini merupakan laporan sementara dan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun 2025. 

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved