Berita Gorontalo

Doyan Makanan Asin Diduga Bikin Angka Penyakit Darah Tinggi di Gorontalo Meningkat

Kebiasaan makan gurih dan cepat saji ternyata membawa dampak serius bagi kesehatan warga Gorontalo.

Editor: Wawan Akuba
doc
DARAH TINGGI -- Terungkap penyebab darah tinggi di Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Kebiasaan makan gurih dan cepat saji ternyata membawa dampak serius bagi kesehatan warga Gorontalo.

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat angka hipertensi di daerah ini mencapai 82,22 persen, berdasarkan hasil skrining kesehatan dari seluruh Puskesmas se-Gorontalo per 28 Agustus 2025.

Angka ini menempatkan Gorontalo sebagai salah satu provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia.

Menurut dr Jeane Dalie, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gorontalo, gaya hidup menjadi faktor utama.

“Kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dan lemak, terutama junk food, sangat memengaruhi kondisi tekanan darah masyarakat,” jelas Jeane, Selasa (14/10/2025).

Meski metode skrining yang mudah turut berkontribusi pada tingginya angka, Jeane menegaskan bahwa pola makan masyarakat tetap menjadi pemicu utama.

Makanan cepat saji yang gurih dan praktis kerap menjadi pilihan, tanpa disadari menyimpan risiko kesehatan jangka panjang.

“Kalau dibiarkan, hipertensi bisa berkembang jadi obesitas, bahkan stroke,” tambahnya.

Dinkes Gorontalo kini gencar melakukan edukasi gaya hidup sehat dan memperluas cakupan pemeriksaan, termasuk gula darah, kolesterol, dan fungsi ginjal.

Masyarakat diimbau untuk mulai mengurangi konsumsi garam dan memperhatikan pola makan sehari-hari.

“Kami harap masyarakat bisa lebih sadar dan mulai beralih ke pola makan yang lebih sehat,” tutup Jeane.

Angka darah tinggi (hipertensi) di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 adalah 34,1 persen dari populasi dewasa, yang berarti lebih dari 70 juta penduduk mengalami kondisi ini.

Prevalensi ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 25,8 % . Banyak penderita tidak menyadari kondisinya, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat. 
 
Beberapa fakta kunci terkait data hipertensi di Indonesia:

Prevalensi: Secara nasional, prevalensi hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke atas adalah 34,1 % .

Jumlah penderita: Angka ini diperkirakan setara dengan lebih dari 63 juta orang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved