Tribun Podcast

Cerita Idah Syahidah Bagi Waktu Jadi Wagub Gorontalo hingga Keluarga: Dilema dengan Suami

Mengemban amanah sebagai Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah tidak menutup mata bahwa dirinya tetaplah seorang perempuan

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge

“Oh banyak, banyak banget meliputi masyarakat, komunitas, organisasi LSM, lembaga pendidikan, dan banyak lagi yang minta audiensi ke saya,” tuturnya.

Bagi Idah, mendengar langsung keluhan masyarakat adalah bagian penting dari kepemimpinan. 

Namun, ia tidak ingin bekerja sendiri. Karena itu, setiap kali audiensi, ia melibatkan OPD terkait agar aspirasi yang masuk bisa segera ditindaklanjuti.

“Misalnya hubungan dengan UMKM, saya panggil Disperindag. Hubungannya dengan kesehatan, saya panggil Kadinkes. Jadi saya selalu didampingi,” jelasnya.

Idah menambahkan, tidak semua aspirasi bisa langsung dipenuhi. 

Efisiensi anggaran menjadi salah satu faktor penghambat. Meski begitu, ia memastikan program prioritas tetap berjalan. 

Sebagian sudah terealisasi, sebagian masih dalam proses, dan sebagian lainnya diusulkan untuk tahun depan.

“Sehingga ini perlu sebuah pengertian juga dari masyarakat untuk program-program tersebut,” katanya.

Idah pun menegaskan dirinya terbuka pada semua kalangan. 

Bahkan, ketika mahasiswa menggelar demonstrasi, ia memilih hadir untuk mendengar langsung tuntutan mereka.

“Dalam undangan saat demonstrasi, saya memenuhi panggilan mahasiswa dan ingin mendengar langsung tuntutan mereka,” ungkapnya.

Sikap terbuka ini menurutnya adalah kunci menjaga komunikasi antara pemerintah dan rakyat, agar pembangunan bisa berjalan seiring dengan harapan masyarakat. (*/Jian)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved