Berita Viral

Terungkap Alasan Gina, Siswi SMP Sering Dibully Temannya Tapi Malah Dikeluarkan Dari Sekolah

Kisah Gina, siswi SMP di Bandar Lampung yang mengaku dibully karena ibunya tukang rongsok, bikin haru. Ironisnya, ia justru dikeluarkan dari sekolah.

TribunNewsmaker.com | Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
SISWI VIRAL - Berikut sosok Gina Dwi Sartika (17), siswi SMP di Bandar Lampung, menjadi sorotan setelah kisahnya dikeluarkan dari sekolah karena sering dibully. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kisah pilu dari salah seorang siswi SMP di Bandar Lampung bernama Gina Dwi Sartika.

Gina saat ini tengah menjadi perhatian publik atas kisahnya.

Remaja berusia 16 tahun itu mengaku sering mendapat bully-an dari teman-teman sekolahnya.

Ironisnya, setelah melapor ke guru apa yang dialami Gina, justru malah Gina yang dikeluarkan dari sekolah dan kini harus berhenti menuntut ilmu.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Gina menyebutkan bahwa dia sering mendapat bullyan dari teman-temannya arena latar belakang ekonomi keluarganya.

Sang ibu yang kesehariannya mencari barang rongsokan, membuat Gina semakin dirundung oleh teman-temannya.

"Saya sering di-bully sama teman saya, mereka menghina orangtua saya pemulung, tukang rongsokan hingga akhirnya saya dikeluarin dari sekolah saat saya duduk dibangku kelas VIII," ungkap Gina dilansir dari Tribun Lampung.

Nasib miris yang dialami Gina itu turut membuat ibunya nelangsa.

Baca juga: Viral! Air Aqua Diduga Berasal dari Sumur Bor Bukan Mata Air Pegunungan, Ini Penjelasan Pihak Danone

Ibunda Gina, Misna Megawati menceritakan respon kepala sekolah saat tahu Gina dibully.

Tak membela, katanya kepala sekolah malah memilih mengeluarkan Gina dari sekolah karena mementingkan murid lainnya.

"Katanya dia (Gina) merasa dibully. Tiba-tiba dipulangin aja sama guru di sekolah. Ngomong katanya Gina dibully di sekolahan. Terus kata kepala sekolahnya, daripada milih murid satu, yang lainnya bubar, ya udah Gina dikeluarin," imbuh Misna.

Kini Gina tak lagi bersekolah dan tampak murung dalam kesehariannya.

Diakui Misna, ia terpaksa menjadi tukang rongsok demi menafkahi enam anaknya.

"Suaminya udah enggak ada, di Medan udah. Anak semua ada enam. Yang satu udah kerja, yang lain enggak kerja," akui Misna.

"Aku masyarakat pak, makan aja susah, kadang dua hari tiga hari enggak makan. Dapat sebulan buat sewa rumah. Dapat cuma Rp600 ribu, sisanya buat beli beras 5 kilo sisanya habis, bayar sewa rumah Rp300 ribu, utang di warung enggak ada," sambungnya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved