Berita Nasional
Tukang Harian di 3 Provinsi Terima Bayaran Paling Rendah, Ini Daftarnya
Tiga provinsi di Indonesia tercatat memiliki upah tukang harian paling rendah. Perbedaan dipengaruhi biaya hidup dan minimnya proyek pembangunan.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Profesi tukang bangunan masih menjadi salah satu pekerjaan penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Namun, di balik peran vital mereka, masih terdapat kesenjangan besar dalam hal upah harian yang diterima di berbagai daerah.
Data terbaru menunjukkan bahwa ada tiga provinsi di Indonesia dengan bayaran tukang harian paling rendah dibandingkan wilayah lainnya.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari biaya hidup daerah, permintaan tenaga kerja, hingga proyek pembangunan yang sedang berjalan.
Meski di beberapa kota besar tukang bangunan bisa mendapat bayaran ratusan ribu rupiah per hari, di sejumlah provinsi lain upah mereka justru masih tergolong minim.
Kondisi ini menjadi sorotan karena menyangkut kesejahteraan pekerja sektor informal yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional.
Pemerintah dan pelaku industri konstruksi diharapkan dapat meningkatkan standar upah dan perlindungan kerja, agar tukang bangunan di seluruh Indonesia bisa memperoleh penghasilan yang lebih layak sesuai kontribusinya terhadap pembangunan daerah.
Dilansir dari Kompas.com, Kisaran upah tukang per hari di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi yang paling murah se-Indonesia.
Hal itu tersaji di dalam publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Indikator Konstruksi Triwulan II-2025.
Sebagai informasi, data BPS ini bersifat keseluruhan tanpa mengklasifikasikan tugas tukang bangunan, serta menggunakan nilai tengah atau rata-rata (median).
Data ini berdasarkan hasil survei perusahaan konstruksi triwulanan, yang merupakan sub sampel dari survei perusahaan konstruksi tahunan.
Upah Tukang Per Hari di DIY, NTT, dan Sulteng Termurah
Menurut BPS, median (nilai tengah/rata-rata) upah pekerja konstruksi harian, atau biasa disebut tukang harian di DIY, NTT, dan Sulteng sebesar Rp 100.000.
Upah tukang per hari di tiga provinsi itu paling rendah se-Indonesia, dan juga berada di bawah median (nilai tengah/rata-rata) nasional Triwulan II-2025 yang sebesar Rp 140.000.
Besaran median (nilai tengah/rata-rata) upah tukang per hari di DIY dan Sulteng tidak mengalami kenaikan sejak Triwulan II-2024.
| Mulai Tahun Depan, Guru Honorer Dapat Kenaikan Tunjangan Bulanan, Segini Besarannya |
|
|---|
| Resmi! Tiket Pesawat Turun 14 Persen di Nataru 2025, Warga Bisa Liburan Dengan Lebih Hemat |
|
|---|
| Operasi TNI di Kiwirok Tewaskan Panglima OPM Lamek Taplo dan 3 Anggota Lainnya |
|
|---|
| Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen Resmi Mulai Tahun 2025! Ternyata Ini Alasannya |
|
|---|
| Liburan Akhir Tahun Lebih Murah! Pemerintah Tanggung 6 Persen Pajak Tiket Pesawat, Ini Jadwalnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.