Berita Nasional

Menu MBG di Wonogiri Ternyata Mengandung Bakteri E Coli dan Salmonella, Ratusan Siswa Keracunan

Menu MBG di Wonogiri terkontaminasi bakteri E.Coli dan Salmonella, ratusan siswa keracunan. Dinkes lakukan penelusuran mendalam.

Kolase Tribunnews.com
ILUSTRASI KERACUNAN - Ratusan pelajar di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diduga keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MGB). 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Fakta baru terungkap dari kasus dugaan keracunan massal di Wonogiri

Hasil uji laboratorium memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi ratusan siswa mengandung bakteri berbahaya, yakni E. Coli dan Salmonella. 

Temuan ini langsung menimbulkan keprihatinan, mengingat program MBG selama ini diharapkan mampu mendukung kesehatan pelajar, justru berujung petaka.

Sekda Wonogiri FX Pranata mengonfirmasi hasil pemeriksaan tersebut dan menyebut Dinas Kesehatan tengah menelusuri penyebab kontaminasi, mulai dari bahan makanan hingga proses distribusi.

Dilansir dari TribunJateng.com, Ia menyebut sampel makanan yang dicek oleh Dinkes adalah menu yang disajikan pada Kamis (11/9/2025) diantaranya nasi, telur, saus, tempe, sayur dan buah.

Bakteri Escherichia coli atau E. coli adalah bakteri yang umumnya hidup di usus manusia dan hewan. 

Sebagian besar tidak berbahaya, namun ada jenis tertentu yang menghasilkan racun berbahaya. 

Infeksi E. coli bisa menyebabkan diare, kram perut, mual, hingga muntah. 

Pada kasus yang lebih parah, bakteri ini dapat memicu gagal ginjal, terutama pada anak-anak dan lansia.

Sedangkan salmonella adalah bakteri yang sering menjadi penyebab keracunan makanan. 

Bakteri ini biasanya ditemukan pada daging, telur, susu yang tidak dipasteurisasi, atau makanan yang terkontaminasi. 

Infeksinya dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit perut, diare, mual, dan muntah. 

Pada sebagian kasus, terutama anak-anak dan lansia, salmonela bisa menimbulkan komplikasi serius karena menyebabkan dehidrasi hingga infeksi menyebar ke aliran darah.

Kondisi Siswa Membaik

Siswa SMA Negeri 2 Wonogiri yang sempat izin tidak masuk usai mengalami dugaan keracunan dikabarkan sudah mulai membaik.

SMAN 2 Wonogiri ini berjarak 30,3 km dari Kota Solo. 

Ratusan siswa yang beralamat di Jalan Nakula V, Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri ini diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (11/9/2025) siang lalu.

Mereka mengalami diare, mual hingga muntah pada Kamis malam.

Keesokan harinya, ratusan siswa itu tidak masuk sekolah.

Bahkan ada satu siswa yang harus dirawat di rumah sakit.

"Anak-anak kami saya tracing tadi masih ada delapan yang belum masuk," kata Plt Kepala SMA Negeri 2 Wonogiri, Widodo, Senin (15/9/2025). 

Meski begitu ia memastikan kondisi kedelapan siswa yang hari ini belum masuk sudah baik.

Kedelapan siswa itu sedang dalam masa pemulihan.

"Secara umum relatif sudah aman, yang kemarin di rumah sakit juga sudah pulang," jelasnya.

Di bagian lain Widodo menyebut selama sepekan kedepan, MBG di sekolahnya diliburkan.

Pihaknya sebagai salah satu penerima MBG dari SPPG Wonokarto sudah mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

Menurutnya berdasarkan surat yang masuk, pemberian MBG itu libur selama sepekan mulai hari ini Senin (15/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025).

"Informasi dari surat masuk mulai hari ini, Senin sampai Jumat rest dalam rangka bersih-bersih lingkungan," jelas dia.

Pihaknya saat ini juga masih menunggu informasi lanjutan apakah libur pemberian MBG itu akan diperpanjang atau akan dimulai kembali pekan depan.

"Kemudian nanti seperti apa setelah itu kita menunggu," pungkas dia.

Diduga dari Saus

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wonokarto yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG) di SMAN 2 Wonogiri dan MIN Wonogiri buka suara soal kabar dugaan keracunan.

Kasatpel SPPG Wonokarto, Tomi Setyo Budi menjelaskan menu MBG pada Kamis (11/9/2025) lalu adalah telur barbeque, sayur sawi dan tempe serta buah kelengkeng.

Berdasarkan laporan yang diterimanya dari petugas dapur, ada penambahan tepung maizena pada saus barbeque untuk menu yang disajikan khususnya pada telur.

"Itu membuat saus barbeque. Tim dapur merasa kok masih encer, akhirnya ditambah tepung maizena biar agak kental," jelas Tomi.

Diduga tambahan tepung maizena untuk membuat saus barbeque itu belum matang sempurna meskipun sudah terlihat matang.

Pihaknya juga sudah menjenguk siswa yang mengalami diare maupun mual dan muntah.

Berdasarkan pengakuan siswa, mereka merasakan saus tidak enak.

"Siswanya bilang sausnya sangat asam, ada yang bilang pahit," terangnya.

Sementara itu, ia memastikan seluruh bahan yang digunakan untuk menu MBG di hari itu aman.

Bahan-bahan menurutnya masih bagus dan jauh dari kadaluwarsa.

"Kalau telur dan bahan-bahan lain clear, aman. Kita tentu tidak ingin ada kejadian seperti ini," imbuh Tomi.

Ia mengamini ada sejumlah siswa dari dua sekolah yang mengalami diare usai menyantap menu MBG, yakni SMA Negeri 2 Wonogiri dan MIN Wonogiri.

Adapun total SPPG Wonokarto melayani 16 sekolah mulai dari tingkat PAUD/TK hingga SMA/SMK dengan total 3.200 porsi dalam sehari.

Saat ini, pihaknya masih menyimpan sampel makanan menu MBG pada hari Kamis (11/9/2025).

Sampel itu juga disiapkan untuk pemeriksaan.

"Sudah (ada koordinasi dengan Dinas Kesehatan), kita jelaskan kronologinya," paparnya. (*)

 


Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved