Update Demo
Demo 7 September 2025 Kembali Digelar, Ojol Kepung DPR RI dengan 5 Tuntutan yang Belum Ditanggapi
Para pengemudi ojol siap turun ke jalan hari ini 7 September 2025 di DPR RI, membawa 5 tuntutan usai aksi sebelumnya tak ditanggapi pemerintah.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Hingga kini perhatian masyarakat Indonesia masih tertuju pada aksi "Tuntutan Rakyat" yang ramai dibicarakan di berbagai media sosial.
Sejak awal September 2025, tercatat sudah lima kali aksi unjuk rasa digelar masyarakat untuk menyuarakan keresahan terhadap kondisi di tanah air.
Gelombang massa terus berdatangan ke depan Gedung DPR/MPR RI, dan kabar terbaru menyebutkan pada Minggu, 7 September 2025, para pengemudi ojek online (ojol) juga berencana menggelar aksi serupa.
Hal itu telah dikonfirmasi oleh Asosiasi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Gorontalo Utara Diduga Bersembunyi di Hutan, Polisi Terus Lakukan Pencarian
Dilansir dari TribunPriangan.com, demo itu kembali dilakukan sebab mereka merasa tuntutan belum ditanggapi pemerintah termasuk kematian Affan Kurniawan.
Affan Kurniawan adalah seorang ojek online (Online) asal Jakarta yang dilindas oleh kendaraan taktis Brimob tipe Rimueng di Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat saat demonstrasi terjadi pada 28 Agustus 2025.
Pria yang lahir di tahun 2004 itu bukanlah peserta aksi demonstrasi di DPR RI saat itu, melainkan sedang mengantar pesanan dan kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Nahas, ia justru menjadi korban salah sasaran dalam kericuhan yang terjadi, hingga nyawanya tak tertolong.
Dari video kejadian yang beredar luas di media sosial menunjukkan bahwa kendaraan dengan berat mencapai 14 ton ini sempat berhenti setelah menabrak Affan.
Tapi detik selanjutnya kendaraan itu tetap melaju hingga menyeret dan melindas tubuhnya.
Baca juga: Inilah Hak dan Kewajiban PPPK Paruh Waktu 2025 yang Penting Dipahami Honorer Sebelum Bertugas
Affan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi.
Akibat dari peristiwa ini memicu gelombang kemarahan dan unjuk rasa dari komunitas ojol serta masyarakat luas di berbagai kota.
Menurut Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebut jika pemerintah belum merespons lima tuntutan yang telah dilayangkan pekan lalu terkait kematian Affan.
Sehingga aksi demonstrasi akan dilakukan.
"Saat ini pemerintah masih tutup mulut, tutup telinga dan tutup mata. Sehingga kami akan melakukan aksi lagi pada 7 September 2025 nanti. Kami menyerukan aksi kepung aplikator di Gedung DPR RI," ujar Raden Igun Wicaksono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.