Berita Internasional

Pembunuh Charlie Kirk Ditangkap, Polisi Temukan Peluru Berukir Pesan Anti-Fasis

Polisi akhirnya menangkap Tyler Robinson (22), pria asal Utah yang diduga sebagai pelaku penembakan hingga tewas aktivis konservatif Charlie Kirk

Editor: Wawan Akuba
YOUTUBE/CHARLIEKIRK
HOAX - Charlie Kirik saat menjawab pertanyaan. DUKA -- Suasana haru menyelimuti Universitas Utah Valley. Di lokasi penembakan, bunga-bunga diletakkan di sekitar gerbang kampus sebagai bentuk penghormatan terhadap Kirk, yang dikenal sebagai salah satu tokoh konservatif paling berpengaruh di Amerika Serikat. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Polisi akhirnya menangkap Tyler Robinson (22), pria asal Utah yang diduga sebagai pelaku penembakan hingga tewas aktivis konservatif Charlie Kirk saat tampil di Universitas Utah Valley, Rabu (10/9/2025).

Robinson dijerat tuduhan pembunuhan berencana, kepemilikan senjata, serta upaya menghalangi penyidikan.

Gubernur Utah, Spencer Cox, menyebut penangkapan Robinson sebagai terobosan besar dalam kasus yang mengejutkan Amerika Serikat dan kembali memicu kekhawatiran soal meningkatnya kekerasan politik di negara yang kian terpolarisasi.

“Ladies and gentlemen, we got him,” kata Cox dalam konferensi pers, mengutip pengumuman awal yang disampaikan Presiden Donald Trump di acara Fox & Friends.

Bukti Kuat: Peluru Berukir dan Pesan Chat

Menurut Cox, Robinson diduga kuat bertindak sendiri. Polisi menemukan senapan Mauser kaliber 30 yang digunakan pelaku, disembunyikan dengan handuk di area hutan dekat jalur pelarian.

Beberapa selongsong peluru bahkan berisi ukiran sindiran, termasuk tulisan “Hey, fascist! Catch!”

Selain itu, pesan aplikasi Discord yang dibagikan teman sekamar Robinson juga mengungkap percakapan tentang senapan, peluru berukir, hingga teleskop bidik.

Peran Keluarga

Robinson awalnya menolak menyerahkan diri meski fotonya sudah dirilis FBI.

Namun sang ayah, yang mengenalinya, mendesak agar ia menyerahkan diri.

Setelah berkonsultasi dengan pendeta muda sekaligus rekan U.S. Marshals, keluarga akhirnya membantu Robinson ditangkap aparat pada Kamis malam (11/9).

Latar Belakang Pelaku

Robinson diketahui pernah diterima di Utah State University dengan beasiswa bergengsi pada 2021, namun hanya bertahan satu semester.

Saat ini ia terdaftar di program magang kelistrikan di Dixie Technical College, dekat kota asalnya di St. George, Utah selatan.

Dia tercatat sebagai pemilih nonpartai, tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, dan masih tinggal di rumah orang tuanya.

Kejadian Mencekam di Kampus

Kirk, yang dikenal sebagai pendiri organisasi konservatif Turning Point USA dan sosok berpengaruh di kalangan pemilih muda Partai Republik, ditembak ketika sedang menjawab pertanyaan audiens soal kekerasan senjata. Satu peluru menembus lehernya, membuat suasana debat berubah mencekam.

“Selama dua hari terakhir saya merasa ada beban berat di hati. Mendengar pelaku sudah tertangkap memberi sedikit kelegaan,” kata saksi mata Creighton Baird.

Presiden Trump mengecam keras penembakan ini dan berjanji akan menganugerahkan Presidential Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi AS, kepada Kirk.

Wakil Presiden JD Vance bahkan mengawal langsung pemulangan jenazah Kirk ke Arizona menggunakan pesawat Air Force Two.

“Dia ingin membantu anak muda, dan dia tidak pantas mendapat akhir seperti ini. Kirk adalah orang baik,” ujar Trump.

Meski pelaku telah ditangkap, investigasi masih berlangsung. Cox menegaskan, tragedi ini harus menjadi momentum refleksi. “Apakah kita ingin terus menaikkan eskalasi, atau mencari jalan keluar? Itu pilihan kita,” pungkasnya.

(*) 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved