Berita Nasional

Kasus Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, Pesan Terakhir Jadi Kunci Ungkap Penculikan dan Pembunuhan

Kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta makin terungkap. Ini Pesan terakhirnya Ilham Pradipta di Instagram Storynya

Instagram Ilham/Ist
PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK BUMN - Sosok pria berbatik cokelat terekam CCTV saat Ilham Pradipta diculik. Kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta makin terungkap. Ini Pesan terakhirnya Ilham Pradipta di Instagram Storynya 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kasus penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang Pembantu Bank BUMN Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), kini perlahan mulai terurai. 

Polisi telah menetapkan 15 tersangka dengan peran berbeda, mulai dari dalang intelektual hingga eksekutor lapangan yang membuang jasad korban.

Ilham ditemukan tak bernyawa di semak-semak wilayah Bekasi dengan kondisi mengenaskan, hanya sehari setelah dirinya menghadiri rapat internal kantor. 

Dugaan sementara, penolakan terhadap permohonan kredit fiktif senilai miliaran rupiah menjadi pemicu utama kejahatan terencana tersebut.

Dilansir dari TribunManado.co.id, Polisi pun sudah mengungkap peran masing-masing dari para tersangka.

Terhitung ada empat orang yang menjadi dalang kasus pembunuhan tersebut.

Satu di antaranya adalah Dwi Hartono yang sedang ramai dibicarakan belakangan.

Pun terungkap ada insgaram story yang dianggap pesan terakhir Ilham Pradita sebelum ditemukan tewas.

Di tengah penyelidikan yang terus bergulir, jejak digital Ilham menjadi sorotan publik dan penyidik.

Unggahan terakhir di Instagram Story pribadinya, yang sebelumnya hanya berisi dokumentasi hobi touring motor gede, kini dibanjiri komentar doa dan harapan keadilan. 

Unggahan terakhirnya pada 19 Agustus 2025, hanya sehari sebelum penculikan, menunjukkan suasana ruang rapat dengan caption singkat: “Bismillah, semoga lancar.”

Kalimat itu kini dianggap sebagai pesan terakhir yang bisa menjadi petunjuk penting.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengungkapkan, Ilham baru saja menghadiri rapat internal sebelum disergap oleh para pelaku.

Polda Metro Jaya berda di Jalan Jenderal Sudirman No Kav 55, Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Dugaan kuat menyebutkan bahwa ia menolak permohonan kredit fiktif senilai Rp13 miliar, yang diyakini menjadi pemicu utama aksi penculikan yang berujung pada kematian tragis.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved