Napi Gorontalo Terima Amnesti

Napi Gorontalo Ini Dapat Amnesti Presiden tapi Telah Meninggal Dunia

Dua narapidana di Gorontalo menerima amnesti dari Presiden RI, Prabowo Subianto

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Lapas Gorontalo/Hand Over
TERIMA AMNESTI -- Potret narapidana dan perwakilan keluarga saat momen penerimaan surat keputusan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Seorang narapidana menerima amnesti namun dirinya telah meninggal dunia karena sakit. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Dua dari empat narapidana di Gorontalo yang menerima amnesti dari Presiden RI, Prabowo Subianto, ternyata tidak sempat merasakan manfaat dari keputusan tersebut.

Kepala Lapas IIA Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menjelaskan bahwa dari enam narapidana yang sebelumnya diusulkan untuk amnesti, hanya empat yang disetujui oleh Presiden. 

Sayangnya, dari empat narapidana yang mendapatkan amnesti, satu di antaranya telah meninggal dunia karena sakit, dan satu lainnya sudah lebih dulu bebas sebelum Keputusan Presiden (Keppres) diterbitkan.

"Sebelumnya kami mengusulkan enam orang, namun setelah Keppres keluar, hanya empat orang yang disetujui," ungkap Sulistyo kepada TribunGorontalo.com pada Selasa (5/8/2025).

Ia menambahkan, salah satu narapidana sudah bebas murni sebelum amnesti diberikan. Sementara itu, narapidana lainnya meninggal dunia akibat sakit. 

Kedua narapidana ini, yang tidak lagi berada di dalam lapas saat Keppres keluar, merupakan pelaku tindak pidana perlindungan anak.

Dengan demikian, hanya dua narapidana yang benar-benar menerima dan menjalani pembebasan berdasarkan amnesti.

Keduanya terdiri dari satu terpidana kasus narkotika dan satu terpidana kasus penganiayaan. 

Proses pembebasan bagi keduanya sudah dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

"Pembebasan sudah kami laksanakan pada Sabtu karena ada perintah agar segera membebaskan mereka yang menerima amnesti," ujar Sulistyo.

Ia menegaskan bahwa semua narapidana yang menerima amnesti telah melalui evaluasi ketat dan memenuhi seluruh persyaratan yang berlaku.

Sulistyo berharap, para mantan narapidana yang telah bebas tidak akan mengulangi perbuatannya. "Mereka diharapkan tidak mengulangi tindak pidana, menjadi warga masyarakat yang bertobat, serta bisa membangun diri, keluarga, dan negara," pungkasnya.

Baca juga: 8 Napi di Gorontalo Terima Amnesti, dari Kasus Narkoba hingga Penganiayaan

Secara keseluruhan, sebanyak delapan narapidana menerima amnesti dari Presiden Prabowo per tahun 2025.

Mayoritas narapidana yang menerima amnesti adalah kasus penyalahgunaan narkotika sebanyak lima orang. 

Dua narapidana terkait kasus perlindungan anak, dan satu orang terlibat kasus penganiayaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved