Berita Internasional
Iran Tolak Kunjungan Badan Energi Atom ke Situs Nuklir yang Dibom Amerika, Disebut Mencurigakan
Iran mengambil sikap keras terhadap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah konflik 12 hari dengan Amerika.
TRIBUNGORONTALO.COM – Iran mengambil sikap keras terhadap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah konflik 12 hari dengan Amerika.
Bahkan, Iran menolak mentah-mentah permintaan kunjungan dari Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, ke fasilitas nuklir yang dibom oleh Israel dan Amerika Serikat dalam konflik selama 12 hari awal bulan ini.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa permintaan Grossi tidak hanya tidak berarti, tetapi juga mencurigakan.
"Desakan Grossi untuk mengunjungi situs yang dibom dengan dalih pengawasan adalah sesuatu yang tidak bermakna, bahkan bisa jadi bermaksud jahat," ujar Araghchi melalui platform X pada Senin (1/7/2025).
"Iran berhak mengambil langkah apa pun demi membela kepentingan nasional, rakyat, dan kedaulatannya."
Di saat yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Iran telah menghentikan kerja sama dengan IAEA karena perilaku Grossi yang disebutnya "merusak dan tidak konstruktif."
"Tindakan yang diambil oleh anggota parlemen merupakan respons alamiah terhadap sikap direktur jenderal IAEA yang tidak adil dan destruktif," kata Pezeshkian dalam percakapan telepon, menurut keterangan resmi kepresidenan Iran.
Seperti dikutip dari laporan jurnalis Al Jazeera, Resul Serdar, dari Teheran menyebutkan bahwa para pemimpin Iran menegaskan IAEA adalah lembaga internasional dengan tugas teknis, bukan lembaga politik.
Namun, menurutnya, Teheran melihat badan ini berada di bawah tekanan besar dari Israel dan AS.
Pada Rabu lalu, parlemen Iran secara resmi menyetujui rancangan undang-undang untuk menghentikan kerja sama dengan IAEA.
Alasan penghentian ini adalah serangan Israel pada 13 Juni dan serangan lanjutan AS ke sejumlah fasilitas nuklir Iran.
Konflik antara Iran dan Israel sendiri berakhir pada 24 Juni dengan gencatan senjata.
Namun sejak konflik dimulai, Iran sudah menuding IAEA gagal mengecam serangan militer tersebut.
Justru pada 12 Juni, satu hari sebelum serangan Israel, IAEA malah mengesahkan resolusi yang menuduh Iran tidak mematuhi kewajiban nuklirnya.
Dukungan Barat untuk Grossi, Iran Dituding Lakukan Ancaman
| Microsoft Ketahuan “Ngibul”? Australia Gugat Gara-Gara Copilot Bikin Pengguna Tertipu! |
|
|---|
| Rusia Pamerkan Uji Rudal Nuklir Burevestnik yang Sulit Dideteksi Sistem Pertahanan Dunia |
|
|---|
| Heboh! Helikopter dan Jet Tempur Amerika Jatuh Bersamaan di Laut China Selatan, Netizen Curiga |
|
|---|
| 2 Jet Tempur Rusia Langgar Wilayah Udara Lithuania, NATO Kirim Pesawat Tempur Balasan |
|
|---|
| Drama Baru Donald Trump: Pertemuan dengan Putin di Budapest Mendadak Dibatalkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/KONTEKS-FOTO-Kepala-Badan-Energi-Atom-Internasional-Rafael-Mariano-Grossi-kiri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.