Dugaan Pungli di SMA Gorontalo

Kepsek SMAN 1 Botumoito Gorontalo Bantah Pemotongan Beasiswa PIP tapi Benarkan Agenda Jalan-jalan

Dalam keterangannya kepada Tribungorontalo.com, Minggu (12/1/2025), Nansy menjelaskan bahwa dana PIP langsung diterima oleh siswa melalui bank.

Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
Kepala Sekolah SMAN 1 Botumoito Nansy Rahman (tengah) saat melakukan konferensi pers Minggu (12/1/2025) 

TRIBUNGORONTALO.COM, Tilamuta – Kepala (Kepsek) SMAN 1 Botumoito, Nansy Rahman, bantah penyelewengan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh pihaknya. 

Dalam keterangannya kepada Tribungorontalo.com, Minggu (12/1/2025), Nansy menjelaskan bahwa dana PIP langsung diterima oleh siswa melalui bank.

Pihak sekolah kata dia, hanya berperan dalam memvalidasi data dan membantu proses aktivasi rekening siswa.

"Saya memastikan bahwa tidak ada penyelewengan dalam penyaluran dana PIP. Itu tidak benar. Kami selalu mengikuti petunjuk teknis yang ada," tegas Nansy, Minggu (12/1/2024).

Ia juga menambahkan bahwa, setelah menerima beasiswa tersebut, pihak sekolah mengingatkan siswa untuk memenuhi kebutuhan sekolah lainnya, seperti seragam dan baju olahraga.

"Beasiswa PIP digunakan sesuai tujuan, sementara kami juga memahami bahwa masih ada kebutuhan siswa yang belum terpenuhi, seperti seragam dan baju olahraga. Kami arahkan siswa untuk menyelesaikan hal tersebut," ungkapnya.

Terkait dengan kegiatan lain yang dilakukan oleh sekolah, Nansy mengungkapkan bahwa setiap tahun, pihak sekolah menyelenggarakan program unggulan seperti kegiatan wisata religi dan edukasi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan memotivasi siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Pada tahun lalu, kami mengadakan kunjungan ke Universitas Negeri Gorontalo dan wisata religi ke Mes Haji. Ini dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada siswa dan memotivasi mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mengingat minat kuliah di kalangan siswa kami masih rendah," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Nansy menjelaskan bahwa sekolah menanggung biaya konsumsi dan tiket masuk, sementara orang tua siswa menanggung biaya transportasi.

"Kami pihak sekolah menanggung biaya konsumsi dan tiket masuk. Sedangkan untuk transportasi, orang tua yang menanggung biaya dari Boalemo ke penginapan, ke kampus, dan kemudian kembali," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa program ini adalah program unggulan setiap tahun untuk siswa kelas 12, yang bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar kelas.

"Anak-anak yang bukan penerima PIP harus menabung Rp 2 ribu per hari, sementara bagi penerima PIP, dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan seperti itu," tambahnya.

Terkait dengan dugaan ketiadaan transparansi dalam penggunaan dana BOS, Nansy dengan tegas membantahnya.

Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah selalu transparan dan rutin mengadakan rapat dengan guru untuk membahas pengelolaan dana BOS.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved