Internasional
Dukungan Mengalir untuk Kamala Haris di Pilpres Amerika 2024, Dianggap Wanita Pintar
“Saya merasa aman dengannya karena dia bisa menghadapi para pemimpin asing. Saya suka dia karena dia mendukung pro-choice, begitu juga saya,” katanya.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM — Lillian Dunsmuir, seorang agen real estate berusia 58 tahun dari Bullhead City, Arizona, belum lama ini mulai memperhatikan Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat.
Sebelumnya, Dunsmuir tidak memiliki pendapat tentang Harris, tetapi kini ia menyukai apa yang dilihatnya.
“Dia lucu. Saya pikir dia sangat pintar. Dia bisa berbicara dengan baik,” kata Dunsmuir.
“Saya merasa aman dengannya karena dia bisa menghadapi para pemimpin asing. Saya suka dia karena dia mendukung pro-choice, begitu juga saya,” katanya.
Pandangan pemilih terhadap Harris memang mengalami sedikit peningkatan sejak Juli lalu, tepat setelah Presiden Joe Biden keluar dari pemilihan.
Menurut survei terbaru dari The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, Harris kini dipandang lebih positif daripada sebelumnya.
Nominasi presiden dari Partai Demokrat itu kini lebih disukai daripada tidak disukai oleh publik.
Sebaliknya, mantan Presiden Donald Trump tetap stabil dalam survei, meskipun hasil ini diambil sebelum adanya upaya pembunuhan terhadapnya di lapangan golf di Florida, Minggu lalu.
Sekitar setengah dari pemilih memiliki pandangan yang positif atau sangat positif terhadap Harris, sementara 44 persen memiliki pandangan yang negatif terhadapnya.
Ini sedikit berubah dibandingkan Juli lalu, di mana Harris lebih banyak dipandang secara negatif.
Sementara itu, sekitar enam dari sepuluh pemilih memiliki pandangan yang tidak menyenangkan terhadap Trump, dengan hanya empat dari sepuluh yang berpandangan positif.
Meskipun demikian, Trump terbukti mampu bertahan di tengah tingkat kesukaan yang rendah.
Pada tahun 2016, ia berhasil memenangkan pemilu meskipun tidak populer, dan hampir menang lagi pada tahun 2020.
Dalam survei tersebut, hanya sekitar sepertiga dari pemilih yang percaya bahwa baik Trump maupun Harris akan mengubah negara menjadi lebih baik.
Ini menunjukkan bahwa banyak pemilih yang pesimistis tentang pilihan mereka dalam pemilu kali ini.
“Ada banyak polarisasi di negara ini, dan saya tidak melihat pemilu ini akan menyelesaikannya,” kata Sean Luebbers, seorang guru sejarah sekolah menengah dari California, yang mendukung Harris.
“Tapi, menurut saya, Harris bisa mengatasi banyak tantangan saat ini. Ini seperti menyelamatkan apa yang tersisa," katanya.
Namun, ada tanda-tanda positif bagi Harris. Pemilih lebih cenderung mengatakan bahwa Harris akan menjadi presiden yang baik dibandingkan Trump.
Sekitar separuh pemilih mengatakan Harris akan menjadi presiden yang baik, sementara hanya 36 persen yang mengatakan hal yang sama tentang Trump.
Para pemilih juga percaya bahwa Harris memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pemilu, meskipun banyak yang merasa kedua kandidat memiliki peluang yang sama.
Di kalangan pemilih independen, Harris lebih disukai daripada Trump. Namun, sejumlah besar pemilih independen masih belum yakin tentang kedua kandidat ini.
Hanya 1 dari 10 pemilih independen yang tidak tahu apakah Trump akan menjadi presiden yang baik, sementara 3 dari 10 merasa demikian tentang Harris, yang memberi peluang bagi Harris untuk meningkatkan dukungannya.
Meskipun Trump mencoba menggambarkan Harris sebagai kandidat yang lemah, pemilih berpendapat bahwa keduanya sama-sama tangguh untuk menjadi presiden.
Trump tetap mendapat dukungan kuat dari basisnya, tetapi Harris semakin dikenal sebagai sosok yang memahami isu-isu seperti biaya penitipan anak yang mahal dan kesulitan membeli rumah pertama bagi masyarakat.
Pemilu kali ini tampaknya menjadi arena pertempuran yang lebih ketat, dengan kedua kandidat menghadapi tantangan besar di mata para pemilih yang sudah lelah dengan polarisasi politik yang tak kunjung reda. (*)
| Kapsul Rusak Dihantam Sampah Antariksa, Astronot China Terjebak di Stasiun Luar Angkasa |
|
|---|
| Pakistan dan Afghanistan Kembali Panas, Baku Tembak Pecah Saat Bahas Gencatan Senjata di Turki |
|
|---|
| Gajah Afrika Kesepian di Kebun Binatang India Tewas karena Virus Langka yang Dibawa Tikus |
|
|---|
| Badai Kalmaegi Tewaskan 114 Orang di Filipina, Ribuan Dievakuasi saat Topan Bergerak ke Vietnam |
|
|---|
| PBB Serukan Keadilan dan Perlindungan bagi Jurnalis Dunia: Impunity adalah Ancaman bagi Demokrasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kamala-Harris-dapat-dukungan-dari-berbagai-pihak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.