Sering Nge-Vape? Yuk Cari Tahu Bahaya Rokok Elektronik

Di era teknologi yang terus berkembang, berbagai inovasi untuk menggantikan tradisi lama. salah satunya adalah kebiasaan merokok.

Editor: Minarti Mansombo
Tangkap Layar
Vape 

TRIBUNGORONTALO.COM- Di era teknologi yang terus berkembang, berbagai inovasi untuk menggantikan tradisi lama. salah satunya adalah kebiasaan merokok, yang kini semakin tergantikan dengan tren yang di sebut "nge-vape".

Vaping, mengunakan alat elektronik yang menghasilkan uap yang dihirup penggunanya, dianggap sebagai alternatif yang bersih.

vaping adalah aktivitas menghirup uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik (e-rokok) atau perangkat serupa.

Rokok elektrik atau yang biasa disebut juga sebagai vape, kerap dianggap sebagai varian rokok yang lebih sehat.

Namun fakta baru-baru ini menunjukkan bahwa rokok elektrik tak sepenuhnya aman.

Pakar kesehatan menyoroti beragam dampak dan efek samping rokok elektrik yang tidak kalah berbahaya dibanding rokok konvensional.

Kepada kanal kesehatan Times of India, Ahli Pulmonologi di Rumah Sakit SRV Goregaon India, Rakesh Rajpurohit memberikan keterangan.


“Prevalensi penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja telah meningkat menjadi epidemi yang mengkhawatirkan, yang menyebabkan timbulnya kecanduan nikotin pada usia dini," katanya.

Selain masalah kecanduan, rokok elektrik pun memaparkan nikotin yang memiliki efek samping.

"Paparan nikotin selama masa remaja dapat mengganggu perkembangan otak, berdampak pada perhatian, pembelajaran, dan memori."

Dia menyebut cairan yang digunakan dalam rokok elektrik yang biasa disebut e-liquid  sering kali mengandung berbagai zat berbahaya.

Zat yang ada pada e-liquid tak hanya mencakup nikotin, tetapi juga bahan kimia penyedap rasa dan senyawa lain yang berpotensi beracun.

“Paparan terhadap aerosol rokok elektrik adalah kekhawatiran utama lainnya," catat Rakesh Rajpurohit.

Meskipun rokok elektrik tidak menghasilkan asap konvensional, namun mengeluarkan kabut halus yang mengandung zat berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, dan akrolein.

Individu yang tidak merokok, terutama anak-anak, yang terpapar aerosol ini dapat mengalami dampak buruk bagi kesehatan.

Sumber: Tribun health
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved