Update Kabar Dunia
Jika Kamala Harris jadi Presiden Akan Membuka Peluang Baru untuk Hubungan AS-India
Dengan latar belakang unik, filosofi politik yang khas, dan ikatan pribadi yang mendalam dengan India, Harris bisa menjadi sosok penting dalam hubunga
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Gopalan, seorang pegawai negeri India yang telah pensiun, menanamkan prinsip perjuangan melawan korupsi dan mempromosikan kesetaraan pada Harris—pelajaran yang mungkin digunakannya sebagai presiden untuk mendukung kebijakan yang memperkuat lembaga-lembaga demokrasi India dan pemerintahan sekuler.
Pengaruh besar warga India-Amerika di AS, dari politik hingga bisnis dan ilmu pengetahuan hingga seni, menegaskan keterhubungan antara kedua negara.
Kehadiran "samosa caucus" di Kongres, yang didominasi oleh perwakilan India-Amerika, menyoroti pengaruh ini.
Pengakuan Harris terhadap kontribusi ini dan pemahamannya tentang potensi hubungan bilateral menunjukkan bahwa sebagai presiden, ia akan mendorong pertukaran ide dan inovasi yang kuat.
Harris juga menyoroti kerjasama dalam energi bersih, terorisme, kejahatan siber, dan produksi vaksin. Sebagai presiden, ia akan memperdalam kolaborasi ini.
Pidatonya mencerminkan keyakinan pada inklusivitas dan pengakuan terhadap kemajuan India dalam teknologi dan inovasi, termasuk kontribusi dalam kendaraan otonom, robotika, dan keuangan digital.
Harris kemungkinan akan mendorong kolaborasi lebih lanjut di bidang ini dan mempromosikan pertukaran teknologi.
Pidato Kamala Harris selama kunjungan Modi menunjukkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan tantangan bersama.
Dengan kepemimpinannya, ikatan yang kuat antara AS dan India akan terus terjalin dan diperkuat, memastikan kedua negara tetap menjunjung prinsip demokrasi dan sekularisme di abad ke-21.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kamala-Haris-berpotensi-jadi-Presiden-Amerika-Serikat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.