Update Kabar Dunia

Israel Dalam Status Siaga Pasca Pembunuhan Pemimpin Hezbollah dan Hamas

Hagari juga mengingatkan bahwa pertahanan Israel tidak sepenuhnya kebal, dan meminta masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti instruksi yang dib

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Getty
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menyampaikan pidato berbahasa Inggris, 16 Juni 2024. (Cuplikan layar) 

 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Israel mengumumkan status siaga tinggi pada Kamis (01/8/2024) setelah serangkaian pembunuhan yang melibatkan pemimpin Hezbollah di Beirut dan pemimpin Hamas di Teheran.

Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menyatakan mereka siap menghadapi segala ancaman yang mungkin muncul.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga berbicara dengan Presiden AS Joe Biden.

Gedung Putih mengungkapkan bahwa Biden menegaskan dukungan Amerika untuk keamanan Israel, terutama menghadapi ancaman dari Iran.

Baca juga: 3 Poin Penting dari Pertandingan AC Milan Vs Real Madrid

Keduanya membahas penempatan tambahan pasukan AS untuk melindungi dari serangan misil balistik dan drone.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa negara tersebut tengah menyelesaikan koordinasi dengan koalisi regional dan internasional untuk mengantisipasi potensi balasan dari Iran dan Hezbollah atas pembunuhan Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr.

Ini mengingat kembali serangan serupa yang dilakukan Iran pada April lalu.

IDF mengklaim bertanggung jawab atas kematian Fuad Shukr, namun Israel belum memberikan komentar resmi terkait pembunuhan Haniyeh, yang dituduhkan oleh Hamas, Iran, dan sekutu mereka kepada Israel.

Baca juga: Parlindungan Siregar Bunuh Tetangga Gara-gara Sakit Hati Ditanyai Kapan Nikah

Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa serangan udara yang membunuh Fuad Shukr pada Selasa malam dilakukan dengan akurat.

Hagari menegaskan bahwa tidak ada serangan udara lain di Timur Tengah pada malam itu, dan menolak untuk membahas lebih lanjut mengenai Haniyeh.

Menurut laporan The New York Times, ledakan yang membunuh Haniyeh dan pengawalnya pada Rabu pagi disebabkan oleh bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh, yang diselundupkan ke kamar Haniyeh di rumah tamu Teheran sekitar dua bulan lalu.

Hagari menyatakan bahwa sejak awal konflik yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel telah menghadapi berbagai ancaman.

Dia menegaskan bahwa Israel telah terbukti mampu menghadapi ancaman dengan pertahanan yang kuat dan respons serangan yang efektif.

Saat ini, IDF terus memantau situasi dan tidak ada perubahan pada pedoman Komando Front Dalam Negeri untuk warga sipil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved