Pilpres Amerika

Zuckerberg Pilih Netral, Tak Nyatakan Dukungan untuk Trump atau Biden di Pilpres Amerika 2024

Dalam wawancara dengan Bloomberg News, Zuckerberg menegaskan tidak mendukung Donald Trump maupun Joe Biden, dan berencana untuk tidak terlibat dalam k

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, menolak nyatakan dukungan secara terbuka kepada dua calon Pilpres Amerika 2024. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, memilih netral dalam pemilihan presiden Amerika (AS) mendatang.

Dalam wawancara dengan Bloomberg News, Zuckerberg menegaskan tidak mendukung Donald Trump maupun Joe Biden, dan berencana untuk tidak terlibat dalam kampanye politik apa pun.

Keputusan Zuckerberg ini datang di tengah gelombang dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh Silicon Valley untuk Trump, termasuk bos Tesla Elon Musk dan kapitalis ventura Marc Andreessen serta Ben Horowitz.

Baca juga: PBB Putuskan Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina Adalah Tindakan Ilegal, Netanyahu Protes

Dalam wawancara yang dilakukan pada Kamis, Zuckerberg menggambarkan reaksi Trump setelah percobaan pembunuhan sebagai "badass" dan inspiratif, yang menurutnya membantu menjelaskan daya tarik Trump bagi pemilih.

Kejadian itu terjadi saat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah Trump dalam rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu lalu. Salah satu peluru sempat menyentuh telinga kanan Trump.

Percobaan pembunuhan ini membuat marah para pendukung Trump dan menghentikan sementara kampanye Demokrat, menimbulkan kekhawatiran akan kekerasan politik lebih lanjut.

Baca juga: Telponan dengan Zelenskyy, Donald Trump Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina Jika Terpilih Presiden

Meta sendiri sering mengkritik postingan Trump karena dianggap mengandung informasi salah dan melanggar aturan konten.

Akun Facebook dan Instagram Trump bahkan sempat ditangguhkan selama sekitar dua tahun setelah kerusuhan di Capitol pada Januari 2021.

Zuckerberg mengatakan bahwa Meta sedang melakukan perubahan agar Facebook tidak lagi menjadi pusat kontroversi dalam pemilu mendatang.

"Saya pikir Anda akan melihat layanan kami berperan lebih sedikit dalam pemilu ini dibandingkan dengan masa lalu," ujar Zuckerberg, seperti dikutip dari laporan tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved