Telponan dengan Zelenskyy, Donald Trump Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina Jika Terpilih Presiden

TRIBUNGORONTALO.COM -- Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, pada hari Jumat (19/7/2024) menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Inti dari pembicaraan itu adalah janji Trump mengakhiri perang yang tengah berlangsung antara Ukraina dan Rusia.

Trump menyatakan komitmennya untuk membawa perdamaian dunia dan mengakhiri konflik yang telah mengorbankan banyak nyawa dan menghancurkan banyak keluarga.

Baca juga: Amerika Sebut Iran Bisa Buat Senjata Nuklir dalam Dua Minggu

"Saya menghargai Presiden Zelensky karena menghubungi saya. Sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya, saya berjanji akan membawa perdamaian dan mengakhiri perang yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang luas," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social.

Trump yakin, kedua belah pihak dapat duduk bersama dan mencapai kesepakatan yang mengakhiri kekerasan serta membuka jalan menuju kemakmuran.

Sementara itu, Presiden Zelenskyy dalam unggahan di X mengonfirmasi percakapannya dengan Trump.

Baca juga: China Kecam Latihan Gabungan Jepang-Taiwan

"Saya berbicara dengan Donald Trump untuk mengucapkan selamat atas pencalonan dari Partai Republik dan mengutuk percobaan pembunuhan yang mengejutkan di Pennsylvania. Saya berharap dia kekuatan dan keselamatan di masa depan," tulisnya. 

Zelenskyy juga mencatat dukungan bipartisan dan bikameral Amerika dalam melindungi kebebasan dan kemerdekaan Ukraina, serta mengungkapkan rasa terima kasih Ukraina atas bantuan AS dalam melawan teror Rusia.

"Serangan Rusia terhadap kota dan desa kami terus berlanjut setiap hari," ujarnya.

Baca juga: Meski Kasus Antraks Viral, Penjualan Daging Sapi di Kota Gorontalo Tetap Stabil

"Kami sepakat dengan Presiden Trump untuk mendiskusikan dalam pertemuan pribadi langkah-langkah yang dapat membuat perdamaian adil dan bertahan lama," tambah Zelenskyy.

PERANG RUSIA-UKRAINA

AS telah memberikan bantuan militer puluhan miliar dolar untuk Kyiv sejak Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

Namun, jika Trump menang dalam pemilihan November mendatang, dukungan Washington untuk Ukraina bisa dipertanyakan.

JD Vance, pasangan Trump dalam pemilihan, merupakan salah satu pendukung utama sayap isolasionis Partai Republik yang berargumen agar AS menghentikan bantuan untuk Ukraina.

Vance adalah salah satu penentang utama terhadap persetujuan bantuan militer baru senilai $61 miliar untuk Ukraina.