Heboh Antraks Gorontalo

Meski Kasus Antraks Viral, Penjualan Daging Sapi di Kota Gorontalo Tetap Stabil

Ibrahim Nango, seorang penjual daging sapi di Pasar Sentral, mengungkapkan bahwa ia telah mendengar berita tentang antraks.

Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Fernandes, TribunGorontalo.com
Penjual daging di Kota Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Kota Gorontalo -- Meskipun kabar tentang kasus antraks tengah viral, penjualan daging sapi di Kota Gorontalo ternyata tidak terpengaruh.

Penyebab utama sepinya pembeli adalah bencana banjir yang melanda Kota Gorontalo sejak beberapa waktu lalu.

Ibrahim Nango, seorang penjual daging sapi di Pasar Sentral, mengungkapkan bahwa ia telah mendengar berita tentang antraks.

Baca juga: Dua Caleg Gerindra Peraup Suara Terbanyak di PSU Dapil 6 Gorontalo Wilayah Pohuwato

Namun, ia menambahkan bahwa jumlah pembeli di lapaknya tidak mengalami perubahan signifikan sejak kabar antraks menyebar.

"Dengan atau tanpa antraks, sama saja. Tetap sepi sejak banjir kemarin," ujar Ibrahim kepada TribunGorontalo.com pada Jumat (19/7/2024).

Meskipun penjualan tidak terpengaruh, Ibrahim mengaku sedikit was-was dengan adanya berita antraks.

Baca juga: Rata-rata Suara Caleg PDIP Pada PSU Dapil 6 Gorontalo Wilayah Boalemo Anjlok

Ia berkomitmen untuk selalu memastikan daging yang dijualnya aman untuk dikonsumsi dengan memastikan daging tersebut sesuai dengan standar penjualan.

"Kami selalu memastikan sapi yang akan dipotong sehat dan tidak sakit," tambahnya.

Senada dengan Ibrahim, Isal, seorang penjual daging di Pasar Andalas, juga menegaskan bahwa daging sapi yang dijualnya telah melalui pemeriksaan kesehatan sebelum disembelih.

"Saya cek kondisi sapi sebelum dipotong, terutama setelah berita antraks muncul dua hari lalu," kata Isal.

Isal mendapatkan daging sapi dari Pasar Batudaa, Kabupaten Gorontalo, dan Pasar Padebuolo, Kota Gorontalo.

Instansi peternakan di kedua wilayah tersebut telah mengonfirmasi bahwa wilayah mereka bebas dari antraks.

"Pernyataan resmi dari pemerintah membuat saya lega. Jangan sampai penjualan semakin sepi gara-gara virus ini," tambahnya.

Saat ini, harga daging sapi di Pasar Sentral masih cenderung normal, yaitu sekitar Rp 130 ribu per kilogram.

Di Pasar Andalas, daging sapi dijual dengan harga Rp 125 ribu per kilogram, sementara tulang sapi dijual seharga Rp 50 ribu per kilogram.

"Harga daging masih stabil di kisaran Rp 130 ribu, belum turun sejak Idul Adha," tandas Ibrahim.

Dengan upaya para penjual untuk memastikan kesehatan daging yang mereka jual, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir dan tetap dapat menikmati daging sapi dengan aman. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved