Pilpres 2024

Isu Hubungan Prabowo dan Jokowi Renggang, Ketum Gerindra: 'Itu Tidak Benar'

Ramai diperbincangkan isu renggangnya hubungan Presiden Joko widodo (Jokowi) dan presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Editor: Rafiqatul Hinelo
Kolase Tribun Gorontalo
Prabowo Subianto dan Joko Widodo 

TRIBUNGORONTALO.COM - Ramai diperbincangkan isu renggangnya hubungan Presiden Joko widodo (Jokowi) dan presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Tidak tinggal diam, rupanya orang-orang yang mendukung Prabowo lekas memberi bantahan.

Salah satunya Otto Hasibuan, Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran.

Otto menanggapi isu ini dengan menyampaikan satu hal yang sangat dia ingat dari ungkapan Prabowo dalam pertemuannya dengan tim hukum. 

Prabowo mengingatkan bahwa ada pihak yang ingin memecah hubungan baik kedua tokoh tersebut.  

“Mengingat bahwa Pak Prabowo bilang banyak desas-desus yang mungkin bermaksud untuk memecah, mengadu domba Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” kata Otto, baru-baru ini.

Prabowo, kata Otto, berpesan agar isu-isu tersebut dihentikan. Pesan tegas dari Prabowo itu, klaim Otto, membuat mereka bangga dan merasa yakin bahwa Ketua Umum Partai Gerindra ini sebagai presiden terpilih bisa membangun bangsa bersama-sama dengan Gibran.

“Jadi kita doakanlah mudah-mudahan Pak Prabowo dan Pak Gibran bisa melanjutkan kepemimpinan nanti setelah Oktober dan mudah-mudahan bisa dilaksanakan.”

Bantahan juga datang dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. “Enggak ada (kerenggangan),” ujar Muzani ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis malam, 25 April 2024.

Namun, ada analisa menarik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno dalam sebuah acara di Kompas.com, baru-baru ini.

Ia memprediksi Prabowo, akan meninggalkan Joko Widodo dan memilih PDI Perjuangan usai dilantik pada 20 Oktober 2024.

“Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden,” ujar Adi.

“Tapi per hari ini, saya membaca Prabowo masih cukup menghargai dan menjadikan Jokowi sebagai variabel penting. Karena sampai tanggal 20 saya kira Jokowi masih jadi presiden.”

Analisa Adi Prayitno berpijak pada potensi Prabowo Subianto akan membuka peluang bagi PDI Perjuangan bergabung dalam koalisi.

Hal itu bisa terjadi, menurutnya, sepanjang Jokowi tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved