Berita Kabupaten Gorontalo

10 Tahun Mendatang Kabupaten Gorontalo Diprediksi Alami Krisis Air Bersih, Danau Limboto Jadi Solusi

Perumda Tirta Limutu menyebut Kabupaten Gorontalo akan mengalami krisis air pada 10 tahun mendatang.

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com, Herjianto
Ilustrasi - Danau Limboto dianggap bisa menjadi solusi dalam mengatasi krisis air di Kabupaten Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto – Danau Limboto akan dijadikan sumber air bersih di Kabupaten Gorontalo.

Program jangka panjang ini bertujuan mengantisipasi krisis air bersih.

Perumda Tirta Limutu menyebut Kabupaten Gorontalo akan mengalami krisis air pada 10 tahun mendatang.

"Depot-depot air minum itu memanfaatkan air tanah yang berasal dari rembesan air dari dataran tinggi. Saat ini cadangan air tanah sudah semakin berkurang," ungkap Dirut Perumda Tirta Limutu, Tomi Hendra Said, kepada TribunGorontalo.com, Jumat (5/4/2024).

Tak hanya masalah air minum, Kabupaten Gorontalo juga diperhadapkan dengan krisis air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan lain sebagainya.

"Karena masalah air ini adalah masalah yang kompleks," tambah dia.

Pengolahan air bersih bersumber dari Danau Limboto ini disebut akan berjalan hingga empat tahun ke depan.

Sumber anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/provinsi, hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Perumda Tirta Limutu saat ini hanya bisa bergantung pada program sambungan rumah (SR) untuk air bersih dan pengembangan pipa. 

Karena itu, Danau Limboto bisa menjadi solusi tepat dalam mengatasi potensi krisis air satu dekade mendatang.

Namun, menurut Tomi, kendalanya adalah warna air.

Danau Limboto yang menjadi hilir dari 11 sungai itu, saat ini menjadi tempat berkembangnya tumbuhan eceng gondok/ganggang.

"Ganggang dari tanaman inilah yang menjadi penyebab warna dari air," terangnya.

Untuk memisahkan air dengan flok tersebut dibutuhkan aluminium sulfat (tawas). Sulfat berfungsi untuk mengikat flok menjadi endapan.

Masalah belum selesai, setelah dilakukan filterisasi awal, kemungkinan adanya flok yang lebih halus masih sangat besar.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved