Penemuan Mayat

Gadis 18 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Semak-semak, Sebelumnya Izin Ketemu Teman Pria

Akhirnya, mayat Nazhira ditemukan oleh tiga orang pelajar laki-laki pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIT.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunAmbon
Penemuan mayat remaja wanita yang sudah membusuk. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Warga Kota Ambon, Maluku digegerkan dengan penemuan mayat seorang gadis berusia 18 tahun di semak-semak.

Korban diketahui bernama Nazhira Tomu, warga Batu Tagape, Kecamatan Sirimau.

Nazhira diketahui pamit ke orangtuanya pada Kamis (4/1/2024) untuk menemui teman prianya.

Namun, korban tak kunjung pulang hingga tiga hari kemudian.

Akhirnya, mayat Nazhira ditemukan oleh tiga orang pelajar laki-laki pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIT.

Saat ditemukan, jenazah korban dalam keadaan terlentang di samping Talud Pos Pemantau.

"Korban ditemukan dalam kondisi membusuk dan mengenakan celana kain berwarna biru muda dan baju berwarna coklat," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan P.P. Lease, Ipda Janete Luhukay, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Usai Viral di Media Sosial, 2 Remaja Kembalikan Sendal yang Dicuri di Masjid Agung Pohuwato

Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Hasil pemeriksaan sementara, korban diduga tewas akibat penganiayaan.

"Korban mengalami luka-luka di bagian wajah dan tubuh. Dugaan sementara, korban tewas akibat penganiayaan," kata Ipda Luhukay.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Pelaku penganiayaan terhadap korban masih dalam pengejaran.

Kronologi Penemuan

Pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIT, tiga orang pelajar laki-laki bernama Julkifli Inta (14), Hailagga Mole (15), dan Samsul Sampuala (15) hendak menuju tempat permandian Arbes.

Namun, saat melewati tempat pemantaun pos kehutanan, mereka melihat sesosok perempuan yang telentang di semak-semak.

Baca juga: Polisi Bongkar Pencurian 49 Mobil dan 215 Motor di Gudang Balkir Pusat Zeni TNI AD, Libatkan Tentara

Saat mereka mendekat, melihat ada sesosok perempuan yang sudah meninggal dunia. Wajahnya sudah dipenuhi belatung.

Mengetahui hal itu, ketiga saksi langsung melaporkan penemuan mayat tersebut ke warga sekitar. Warga kemudian melaporkannya ke Polresta Pulau Ambon dan P.P. Lease.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Hasil pemeriksaan sementara, korban diduga tewas akibat penganiayaan.

"Berdasarkan hasil visum, korban mengalami patah pada rahang gigi bagian atas hingga ke tulang hidung akibat penganiayaan," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan P.P. Lease, Ipda Janete Luhukay.

Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa bagian tubuh lainnnya dari area leher hingga kaki korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Hanya pada bagian wajah korban tampak sudah dalam keadaan hancur terlihat banyaknya belatung dan tampak pada wajah korban setelah di lakukan pembersian belatung oleh Tim Kamar Jenazah, tampak bekas patah pada area rahang gigi bagian atas hingga ke tulang hidung," terangnya.

Pihak dokter juga menyampaikan bahwa estimasi kematian korban sudah lebih dari dua hari.

"Terlihat dari posisi TKP penemuan berada di atas tanah sehingga sangat cepat untuk proses pembusukan terjadi, adanya belatung pada daerah wajah korban," imbuhnya.

Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui pamit ke orangtuanya pada Kamis (4/1/2024) untuk menemui teman lelakinya berinisial A di rumahnya.

Namun, korban tak kunjung pulang hingga tiga hari kemudian.

"Orangtua korban mengaku anaknya keluar dari rumah hari Kamis kemarin untuk menemui temannya A dan setelah itu tidak ada lagi komunikasi dengan korban hingga ia ditemukan tewas," kata Janete.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Pelaku penganiayaan terhadap korban masih dalam pengejaran.(*)

++Naskah ini juga tayang di Tribun Ambon

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved