Puskesmas Telaga

BREAKING NEWS: Ombudsman Gorontalo Nyatakan Puskesmas Telaga Lalai, Nakes dan Kapus Harus Disanksi

Kesimpulan ini tercantum dalam Laporan akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman Gorontalo yang dirilis Jumat 5 Januari 2024. 

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Azhary Fardiansyah, Asisten Pemeriksaan Laporan Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo. 

Ruangan istirahat perawat juga tertutup. Namun ada dua pasang sandal di depan pintu. Arif berpikiran jika ada dua nakes di dalam sana. 

Arif mencoba mengetuk, memanggil-manggil para nakes di dalam, namun tidak ada yang bersuara. 

Karena tak ada yang menyahut panggilannya, ia pun lanjut mencari ke ruangan lain. Ia bergegas ke ruang penerimaan resep.

Lagi-lagi, Arif Ismail tidak menemukan satupun perawat di tempat ini. Meski ia tahu, sebetulnya ada perawat yang jaga. Namun tidak ada merespon panggilannya. 

Ruangan bersalin adalah lokasi yang ia datangi selanjutnya. Harapannya kembali dengan menyaksikan 3 pasang sendal di depan pintu. 

Ia pun mencoba mengetuk pintu, namun tidak ada yang membuka. "Lalu punya siapa 3 pasang sandal tersebut?" Arif Ismail semakin bingung dan panik. 

Karena sejumah ruangan tidak ada juga nakes yang berjaga, ia pun mengecek kembali istrinya yang ditinggal di parkiran. 

Sebagai informasi, ia bersama istrinya menaiki bentor ke Puskesmas Telaga. Ia menemukan istrinya yang sedari beberapa menit di parkiran, sudah dalam kondisi turun dari bentor. 

Wajahnya biru dengan hidung dan mulut mengeluarkan busa putih. Kali ini Arif benar-benar panik hingga beteriak-teriak di Puskesmas Telaga

Ia memanggil-manggil pemilik motor dan mobil yang sejak ia tiba, terparkir di depan Puskesmas Telaga tersebut. 

Ia pun dengan tenaga yang tersisa, mengangkat istrinya untuk kembali duduk di depan bentor. Ia sendiri kesulitan melakukan itu. 

Waktu 20 menit terbuang sia-sia di Puskesmas Telaga. Tidak ada yang menyahutnya, atapun memberi pertolongan kepada istrinya yang makin kritis. 

"kt (saya) berjuang sampe jam 02.05 pagi. kt (saya) ba angkat (mengangkat istri) sambil ba cari bantuan," tulis Arif dalam satus facebooknya, Sabtu (02/11/2023). 

Akhirnya ada bentor yang ia menduga pengemudinya dalam kondisi mabuk, membantu dirinya. Juga ada securiti yang baru saja kembali dari tugas jaga, membantunya. 

Arif Ismail lalu melarikan istrinya ini ke RS Islam dengan kecepatan yang mampu ia lakukan. Dalam perjalanan, detak jantung istrinya ini melemah hingga tiba di RS islam pukul 02.34.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved