Viral MBG Gorontalo
Polemik Makanan MBG Mengandung Telur Lalat Memanas, Peserta Rapat di Gorontalo Malah Asyik Main Game
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Gorontalo saat ini tengah menghadapi badai serius akibat dua insiden yang menghebohkan publik.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Gorontalo saat ini tengah menghadapi badai serius akibat dua insiden yang menghebohkan publik.
Dugaan keracunan massal dan temuan larva lalat di makanan sekolah menjadi isu hangat.
Namun, di tengah urgensi krisis ini, beberapa peserta yang hadir dalam rapat koordinasi pelaksanaan MBG justru menunjukkan sikap yang sangat kontras.
Saat sosialisasi mengenai kualitas dan pengawasan MBG berlangsung di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Jumat (10/10/2025), sejumlah peserta tampak asyik memainkan gawai (handphone) masing-masing.Bahkan ada yang serius memainkan game mobile.
Satu peserta, mengenakan batik kuning dan duduk di baris keempat, terlihat benar-benar fokus pada layar ponselnya, mengabaikan paparan materi di depannya.
Peserta lain juga terlihat membuka dan menggeser layar media sosial di tengah rapat koordinasi yang vital tersebut.
Situasi ini menjadi sorotan tajam, terutama karena Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo mengadakan acara ini—yang diikuti oleh berbagai OPD kabupaten/kota, yayasan SPPG, dan para kepala sekolah—untuk membahas pelaksanaan MBG dan sosialisasi gerakan Selamatkan Pangan.
Ketidakseriusan sebagian peserta ini sangat disayangkan mengingat MBG di Gorontalo berada dalam kondisi krusial.
Belum lama ini, 11 siswa SMK Tridharma Kota Gorontalo diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG, yang terdiri dari nasi, lauk ikan, sayur, tahu, dan buah pisang.
Bersamaan dengan itu, publik juga dikejutkan dengan temuan larva di makanan MBG yang didistribusikan di salah satu sekolah, memicu pertanyaan besar tentang pengawasan dan kualitas makanan yang disajikan.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, bahkan sudah pernah melakukan sidak ke enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menjamin kualitas.
“Kebersihan dan kualitas makanan harus menjadi perhatian utama," ujar Idah kala meninjau SPPG.
Sidak Wagub secara spesifik menyoroti penggunaan wadah, penyimpanan bahan makanan, dan kebersihan lokasi pengolahan—hal-hal yang seharusnya menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini.
Kontras antara masalah serius di lapangan dan perilaku stakeholder di ruang rapat sangat mencolok.
Meskipun sebagian peserta terlihat serius mencatat dan mengangguk, menunjukkan perhatian terhadap substansi program, pemandangan peserta yang terdistraksi oleh game dan media sosial menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen mereka dalam menyelesaikan masalah kualitas pangan anak-anak di Gorontalo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.