Berita Internasional

Kasus Covid-19 di Johor Terkendali, Warga Malaysia Akui Masih Bisa Keluar tanpa Masker

Warga Johor Malaysia mengaku masih nyaman beraktivitas sebab belum ada kewajiban memakai masker di lingkungannya.

|
Editor: Fadri Kidjab
Freepik
Ilustrasi Kasus Covid-19 yang Kembali Mengalami Peningkatan Signifikan di Singapura dan Malaysia 

TRIBUNGORONTALO.COM – Warga Johor Malaysia mengaku masih nyaman beraktivitas sebab belum ada kewajiban memakai masker di lingkungannya.

Menurut penuturan Hazim (25), dirinya bersyukur penyebaran covid-19 di Johor masih terbilang minim.

"Covid di sini udah bertambah case tapi belum teruk. Masih stabil lagi," kata Hazim saat dihubungi TribunGorontalo.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (10/12/2023).

Saat ditanya soal pemberlakuan social distancing atau pembatasan sosial, pria akrab disapa Awe ini pun mengatakan 'tidak ada'.

"Angka covid disini masih kecil," ungkapnya.

Covid-19 di Johor memang cukup terkendali. Total saat ini hanya tiga pasien menjalani perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit Johor.

Dilansir dari malaymail, Ketua Komite Kesehatan dan Persatuan Negara Bagian, Ling Tian Soon, menjelaskan terdapat 41 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Johor. Secara kumulatif tahun ini di negara bagian Malaysia itu tercatat 401.104 kasus covid-19 per 2 Desember 2023.

“Dari jumlah tersebut, 398.031 merupakan infeksi lokal sedangkan sisanya 3.073 merupakan kasus impor. Pola pelaporan Covid-19 di Johor selama beberapa bulan terakhir tidak menunjukkan lonjakan atau peningkatan kasus secara tiba-tiba.

“Penggunaan tempat tidur Covid-19 masih di bawah angka 5 persen,” kata Ling dalam pernyataan terbuka seperti dikutip malaymail, Senin (04/12/2023).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Warga Malaysia Dilanda Panic Buying Borong Masker

Sebagaimana diketahui, saat ini Malaysia kembali dilanda kasus covid-19. Berdasarkan data yang dikutip dari malaymail, per tanggal 19 hingga 25 November, terjadi peningkatan kasus Covid-19 sebesar 57,3 persen.

Johor Baru melaporkan subvarian XBB Covid-19 tertinggi sebanyak 274 kasus, disusul Muar (59), Kulai (41), Batu Pahat (35), Kluang (25), Kota Tinggi (25), Pontian (18), Tangkak (16), Segamat (3) dan Mersing (1).

Per Minggu (03/12) dilaporkan total 3.626 kasus Covid-19 pada pekan epidemiologi ke-47 (ME 47/2023).

Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan bahwa 48 persen kasus melibatkan mereka yang berusia antara 20 dan 40 tahun, sementara lebih dari 98 persen hanya melaporkan gejala ringan.

Warga Malaysia Dilanda Panic Buying 

Pemerintah Malaysia pun kembali mengimbau masyarakat mengenakan masker. Akibatnya, warga kini dilanda panic buying dengan memborong stok masker, sebagaimana penjelasan CEO Ideal Healthcare Haminuddin Hamid.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved