Berita Internasional

Kasus Covid-19 di Johor Terkendali, Warga Malaysia Akui Masih Bisa Keluar tanpa Masker

Warga Johor Malaysia mengaku masih nyaman beraktivitas sebab belum ada kewajiban memakai masker di lingkungannya.

|
Editor: Fadri Kidjab
Freepik
Ilustrasi Kasus Covid-19 yang Kembali Mengalami Peningkatan Signifikan di Singapura dan Malaysia 

Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Free Malaysia Today, Haminuddin mengatakan sebagian orang kini dilanda panic buying karena mengantisipasi situasi darurat covid-19.

“Penjualan masker telah meningkat, namun perusahaannya masih mampu mengelola lonjakan permintaan dan penjualan ke rumah sakit tetap normal pada periode akhir tahun,” ungkap Hamid.

Dilansir Tribunnews.com, penyebaran virus covid-19 sebelumnya 2.305 kini menjadi 3.626 kasus.

Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Dr Zaliha Mustafa mengumumkan pemerintah kembali memberlakukan protokol kesehatan bagi masyarakat terkena gejala covid-19.

"Pergilah ke dokter jika gejalanya memburuk, dan dapatkan pengobatan antivirus di klinik kesehatan terdekat bagi individu yang positif Covid-19 dan berisiko tinggi. Masyarakat juga bisa mendapatkan vaksin covid-19 dosis utama di klinik kesehatan untuk mengurangi risiko penularan," jelas Dr Zaliha.

Kata Dr Zaliha dalam keterangan tertulisnya, kasus covid-19 saat ini melampaui 1.000 setiap minggunya. Lonjakan kasus itu disebut menyasar usia 20 hingga 40 tahun berasal dari Omicron.

Dampak covid-19 diprediksi bisa mengalami peningkatan di bulan Desember ini mengingat mobilisasi warga saat libur natal dan tahun baru.

“Kasusnya naik, akan tetapi situasi covid-19 di Malaysia masih terkendali. Kondisi ini juga tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada, lantaran 98 persen pasien positif covid hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved