Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-591: PBB Usut Serangan Rudal yang Tewaskan 52 Jiwa di Kharkiv
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-591, Sabtu (7/10/2023): PBB akan menyelidiki serangan rudal yang menimbulkan puluhan korban jiwa.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Tim dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menginvestigasi serangan rudal di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, yang menewaskan puluhan orang.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pada Kamis (5/10/2023), serangan rudal Rusia menghantam sebuah kafe di Desa Hroza dekat Kharkiv, Ukraina hingga menewaskan 51 orang.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Reuters pada Sabtu (7/10/2023) atau hari ke-591 perang Rusia vs Ukraina, jumlah korban tewas akibat serangan udara di Desa Hroza di timur laut Ukraina meningkat menjadi 52 orang.
Masih pada Jumat (6/10/2023), petugas penyelamat menjelajahi reruntuhan untuk mencari lebih banyak mayat setelah apa yang dikatakan Ukraina sebagai salah satu serangan Rusia paling mematikan terhadap warga sipil.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-590: Putin Isyaratkan Bakal Gelar Kembali Uji Coba Nuklir
Korban terbaru meninggal semalam di rumah sakit, kata gubernur setempat, menyusul serangan di mana sebuah rudal menghantam sebuah kafe dan toko kelontong pada hari Kamis saat orang-orang berkumpul untuk berduka atas gugurnya tentara Ukraina.
“Lima puluh dua orang tewas akibat serangan rudal ini. Satu orang tewas di fasilitas medis,” kata Oleh Synehubov, Gubernur wilayah Kharkiv kepada televisi Ukraina.
"Orang-orang masih di sana (di rumah sakit). Cederanya cukup serius." lanjutnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-589: AS Kirimi Ukraina Jutaan Amunisi Iran yang Disita
Masa berkabung selama tiga hari diumumkan di wilayah Kharkiv yang lebih luas ketika penduduk desa membersihkan kuburan untuk kerabat mereka dan tim penyelamat melanjutkan pekerjaan mereka di tempat kejadian, mencari bagian tubuh di antara tumpukan batu bata, kayu dan logam.
Kremlin menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa mereka tidak menyerang sasaran sipil, dan menjauhkan diri dari serangan yang mengakibatkan salah satu korban tewas warga sipil terbesar dalam perang yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu.
“Akan lebih baik jika saya mati,” kata Valeriy Kozyr saat dia bersiap untuk menguburkan putrinya dan suaminya, yang tewas dalam serangan hari Kamis itu.
"Ya Tuhan, kamu tidak bisa menghukumku seperti ini. Meninggalkan ayah dan mengambil anak-anak!," ucapnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-588: Lindungi Siswa, Kharkiv Bakal Bangun Sekolah Bawah Tanah
Penyelidik polisi mengatakan pihak berwenang harus menggunakan DNA untuk mengidentifikasi beberapa korban karena jenazah mereka tidak dapat dikenali lagi.
“Mayat tergeletak di sana, di halaman itu, dan tidak ada yang bisa mengidentifikasi mereka,” kata Valentyna Kozienko (73) yang berbicara di dekat rumahnya yang dekat dengan lokasi kejadian.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-587: Gelar Pertemuan Bersejarah, UE Tawari Kyiv Miliaran Euro
Diselidiki PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan rudal tersebut, kata juru bicara PBB pada hari Kamis, dan mencatat bahwa “serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.