Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-586: Pabrik Pesawat dan Pangkalan Helikopter Rusia Diserang

Kondisi terkini perang hari ke-586, Senin (2/10/2023): drone yang diduga milik Ukraina menyerang pabrik pesawat dan pangkalan helikopter Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
via military-today.com
Ilustrasi drone MQ-9 Reaper. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-586 pada Senin, 2 Oktober 2023: serangan drone yang diduga milik Ukraina dilaporkan menghantam pabrik pesawat dan pangkalan helikopter di wilayah Rusia. 

- Para senator AS dari kedua partai besar telah mengeluarkan pernyataan untuk mendukung Kyiv, dengan mengatakan bahwa Washington akan terus memberikan dukungan penting kepada Ukraina setelah bantuan kepada negara tersebut tidak disertakan dalam kesepakatan Kongres untuk mencegah penutupan pemerintah AS.

Pernyataan bersama dari enam senator termasuk pemimpin minoritas Partai Republik, Mitch McConnell, dan pemimpin mayoritas Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan mereka menyambut baik perjanjian tersebut namun perjanjian tersebut masih menyisakan “sejumlah prioritas mendesak yang belum diselesaikan”.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-579: Serangan di Kherson Tewaskan 2 Orang dan Lukai 8 Korban

- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengerahkan instruktur militer ke Ukraina, berdasarkan komentar yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps yang menyarankan pasukan dapat melakukan pelatihan di negara tersebut.

“Mungkin suatu hari nanti kami bisa melakukan beberapa pelatihan di Ukraina,” kata Sunak pada hari Minggu.

“Tetapi itu adalah sesuatu untuk jangka panjang, bukan untuk saat ini. Tidak ada tentara Inggris yang akan dikirim untuk berperang dalam konflik saat ini.” lanjutnya.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-577: Markas Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam Diserang

- Shapps mengatakan kepada Sunday Telegraph bahwa, khususnya di bagian barat Ukraina, “kesempatan saat ini adalah untuk menghadirkan lebih banyak hal 'di dalam negeri' , dan bukan hanya pelatihan, namun kita juga melihat (perusahaan pertahanan Inggris) BAE, misalnya, pindah ke manufaktur di dalam negeri."

"Saya ingin melihat perusahaan-perusahaan Inggris lainnya melakukan hal yang sama dengan melakukan hal yang sama. Jadi saya pikir akan ada langkah untuk mendapatkan lebih banyak pelatihan dan produksi di dalam negeri.” sambungnya.

- Mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa memindahkan pelatihan dan produksi ke wilayah Ukraina akan “mengubah instruktur Anda menjadi target sah bagi angkatan bersenjata kami."

"Mengetahui sepenuhnya bahwa mereka akan dihancurkan tanpa ampun. Dan bukan lagi sebagai tentara bayaran, melainkan sebagai spesialis NATO Inggris. Para idiot ini secara aktif mendorong kita menuju perang dunia ketiga.” ujarnya.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-576: Meski Ditentang, Biden Tak Bakal Stop Bantu Zelensky

- Perdana Menteri Slowakia yang kemungkinan besar merupakan perdana menteri baru, Robert Fico, yang berkampanye dengan janji untuk mengakhiri bantuan militer ke Ukraina, mengatakan posisinya “tidak berubah” setelah kemenangan telak partainya dalam pemilu membuatnya difavoritkan untuk memimpin negara itu lagi.

“Masyarakat di Slovakia mempunyai masalah yang lebih besar dibandingkan Ukraina,” kata pemimpin Smer.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-575: Polandia Pilih Stop Kirim Senjata ke Ukraina, Ada Apa?

- Tim Dana Moneter Internasional (IMF) akan memulai pertemuan di Ukraina untuk membahas tujuan dan tantangan kebijakan dengan pejabat pemerintah.

Perekonomian Ukraina terpuruk sejak invasi Rusia pada Februari 2022, dan Kyiv sangat bergantung pada bantuan Barat untuk membiayai pembayaran sosial dan kemanusiaan.

Pekan lalu, IMF mengatakan pihaknya telah memulai peninjauan kedua terhadap program pinjaman multi-tahun senilai 15,6 miliar dolar untuk negara tersebut.

Program empat tahun untuk Kyiv adalah bagian dari paket global senilai 115 miliar dolar untuk mendukung perekonomian negara tersebut selama perang.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved