Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-441: Wagner Bakal Dicap Pengkhianat jika Tinggalkan Bakhmut
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-441, Rabu (10/5/2023): kelompok tentara bayaran Wagner bakal dicap jadi pengkhianat jika tinggalkan Bakhmut.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Keberadaan kelompok tentara bayaran Wagner, dalam zona pertempuran di perang Ukraina, menjadi polemik tersendiri bagi Rusia.
Untuk diketahui, pasukan tentara bayaran Rusia itu dipercaya untuk melopori pertempuran di Kota Bakhmut, di Oblast Donestk, Ukraina wilayah timur.
Namun setelah beberapa bulan mencoba menguasai Kota Bakhmut, terjadi ketegangan antara Wagner dengan Kementerian Pertahanan Rusia karena masalah pasokan amunisi untuk pasukan tentara bayaran.
Hingga kemudian Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan bahwa pasukan tentara bayarannya akan meninggalkan Kota Bakhmut akibat kekurangan senjata.
Baca juga: Update Perang Ukraina Hari Ke-440: Rusia Luncurkan Serangan Maut Jelang Peringatan Kemenangan Soviet
Terbaru, dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Rabu (10/5/2023) atau hari ke-441 perang, Prigozhin mengaku bahwa dia dan tentara bayarannya akan dianggap sebagai pengkhianat jika mereka meninggalkan posisi mereka.
Menurut Prigozhin, pada Senin (8/5/2023), dia menerima “perintah tempur” yang mengatakan jika Wagner memenuhi ancamannya, langkah tersebut akan dianggap sebagai “pengkhianatan terhadap ibu pertiwi”.
Hal itu diungkapkan Prigozhin dalam pesannya yang dibagikan pada Selasa (9/5/2023), bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Rusia (kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II).
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-439: Dijanjikan Senjata, Wagner Tak Jadi Mundur dari Bakhmut
“(Tetapi) jika tidak ada amunisi, maka kami akan meninggalkan posisi kami dan menjadi orang yang bertanya, siapa sebenarnya yang mengkhianati ibu pertiwi? Rupanya, yang (mengkhianati ibu pertiwi) adalah orang yang menandatangani (perintah untuk memasok terlalu sedikit amunisi),” kata Prigozhin.
Namun Prigozhin menggarisbawahi bahwa dia masih akan meminta lebih banyak amunisi untuk “beberapa hari lagi”.
Wagner telah mempelopori perjuangan Rusia untuk Kota Bakhmut di Ukraina timur, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 orang.
Namun dalam beberapa pekan terakhir, perpecahan internal semakin dalam, dengan Prigozhin berulang kali menyalahkan Rusia karena gagal mengirimkan senjata yang cukup untuk kelompoknya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-437: Ukraina Ragu Tentara Bayaran Wagner Mundur dari Bakhmut
Pertempuran Bakhmut adalah yang terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina sejauh ini, dengan masing-masing pihak kehilangan ribuan tentara.
Prigozhin meluncurkan serangan pedas lainnya terhadap Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mengatakan tentara diberi perintah 'kriminal'.
Selain itu, Prigozhin juga menuduh unit militer Rusia melarikan diri dari posisi dekat Bakhmut di Ukraina timur, dalam serangan pedas terbarunya terhadap kepemimpinan militer Moskow.
“Hari ini, semuanya dilakukan agar garis depan runtuh. Hari ini, salah satu unit kementerian pertahanan melarikan diri dari salah satu sisi kami, meninggalkan posisi mereka. Semua orang melarikan diri,” kata Prigozhin, yang sebelumnya mengancam akan menarik pejuangnya keluar dari Bakhmut pada 10 Mei jika dia tidak menerima amunisi yang sangat dibutuhkan.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-436: AS Bantah Terlibat dalam Serangan Drone di Istana Kremlin
Dalam sebuah video yang dirilis di Telegram pada hari Selasa, Prigozhin mengatakan pasukan melarikan diri karena "kebodohan" komandan tentara Rusia.
“Seorang prajurit tidak boleh mati karena kebodohan mutlak para pemimpinnya,” ujar Prigozhin.
"Perintah yang mereka terima dari atas benar-benar kriminal." sambungnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-435: Kota Kherson Kembali Digempur, 21 Orang Tewas
Terlepas dari kemarahannya terhadap para pemimpin militer Rusia, Prigozhin tidak pernah secara langsung mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang memulai invasi di Ukraina pada 24 Februari 2022 ini.
Sebagai sekutu presiden yang dikenal sebagai "koki Putin" karena kontrak katering Kremlin perusahaannya, Prigozhin telah mendapat sanksi dari Barat atas perannya di Wagner.
Adapun Kemenhan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan di kemudian hari bahwa "pasukan penyerang", yang biasanya mengacu pada unit Wagner, "terus bertempur di bagian barat" Bakhmut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-434: Cegah Diserang Balik, Rusia Gandakan Produksi Rudal
Kemenhan Rusia juga mengatakan pasukan terjun payung Rusia "memberikan bantuan", namun tidak menyebutkan tuduhan Prigozhin tentang tentara yang meninggalkan pos mereka.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Rusia telah gagal menangkap Bakhmut meskipun tenggat waktu yang ditentukan sendiri pada 9 Mei untuk memberi Putin trofi tepat pada waktunya untuk perayaan Hari Kemenangan Rusia.
Pasukan Rusia menganggap merebut Bakhmut sebagai batu loncatan untuk merebut kota-kota lain di timur industri Ukraina.
Namun pengamat Barat mengatakan jatuhnya Kota Bakhmut tidak akan mewakili kemenangan besar bagi Rusia atau mengubah medan perang.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.