Perang Rusia Ukraina

Update Perang di Ukraina Hari Ke-309: Rusia Tolak 10 Poin Perdamaian Zelensky, Simak Isinya

Update perang hari ke-309, Kamis (29/12/2022): Simak 10 poin rencana perdamaian yang disusun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky namun ditolak Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Layanan Pers Kepresidenan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di kota selatan Mykolaiv pada 18 Juni 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-309 pada Kamis (29/12/2022): 10 poin rencana perdamaian Zelensky ditolak Rusia. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan 10 poin rencana perdamaian atas perang Rusia yang hingga hari Kamis (29/12/2022) telah berlangsung selama 309 hari.

Rusia dan sejumlah pemimpin aliansi negara pun telah memberikan tanggapan mereka terhadap 10 poin perdamaian yang disusun Presiden Ukraina tersebut.

Dilansir TribunGorontalo.com dari AlJazeera, Zelensky telah secara aktif mempromosikan 10 poin rencana perdamaian untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Rencana Zelensky tersebut antara lain mendiskusikannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengadakan pertemuan puncak perdamaian global berdasarkan rencana tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-309: Zelensky Sebut Tak Ada Tempat yang Tak Berdarah di Bakhmut

Zelensky pertama kali mengumumkan formula perdamaiannya itu pada pertemuan puncak ekonomi utama G20 2022 yang diselenggarakan di Bali pada November lalu.

10 Poin Rencana Perdamaian Zelensky itu membutuhkan:

1. Keselamatan radiasi dan nuklir, berfokus pada pemulihan keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, Zaporizhzhia di Ukraina, yang sekarang diduduki Rusia.

2. Ketahanan pangan, termasuk melindungi dan memastikan ekspor biji-bijian Ukraina ke negara-negara termiskin di dunia.

Baca juga: Menlu Sergey Lavrov Ultimatum Ukraina untuk Penuhi Tuntutan Rusia: Demi Kebaikan Kyiv Sendiri

3. Keamanan energi, dengan fokus pada pembatasan harga sumber daya energi Rusia, serta membantu Ukraina memulihkan infrastruktur listriknya, yang setengahnya telah rusak akibat serangan Rusia.

4. Pembebasan semua tahanan dan orang yang dideportasi, termasuk tahanan perang dan anak-anak yang dideportasi ke Rusia.

5. Memulihkan integritas teritorial Ukraina dan Rusia menegaskannya kembali sesuai dengan Piagam PBB, yang menurut Zelensky "tidak sesuai dengan negosiasi".

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-308: Putin Larang Pasok Minyak ke Negara yang Batasi Harga

6. Penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, pemulihan perbatasan negara Ukraina dengan Rusia.

7. Keadilan, termasuk pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia.

8. Pencegahan ekosida, dan perlindungan lingkungan, dengan fokus pada penghapusan ranjau dan pemulihan fasilitas pengolahan air.

9. Pencegahan eskalasi konflik dan membangun arsitektur keamanan di ruang Euro-Atlantik, termasuk jaminan untuk Ukraina.

10. Konfirmasi akhir perang, termasuk dokumen yang ditandatangani oleh pihak yang terlibat.

Baca juga: Ukraina Tuntut agar Rusia Dihapuskan dari Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB

Proposal KTT Perdamaian Global Zelensky

Pada bulan Desember 2022 ini, Zelenskyy mendesak para pemimpin negara anggota G7 untuk mendukung idenya.

Yang mana untuk pertemuan puncak perdamaian global yang akan berfokus pada rencana perdamaian “secara keseluruhan atau beberapa poin tertentu secara khusus”.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-307: Drone Kyiv Serang Pangkalan Udara Rusia, 3 Orang Tewas

Tanggapan Dunia

Rusia menolak proposal perdamaian Zelensky bulan ini.

Moskow juga menegaskan kembali pada Selasa (27/12/2022) bahwa mereka tidak akan menyerahkan wilayah yang telah diambil paksa, yaitu sekitar seperlima dari Ukraina, yang katanya telah dianeksasi.

Sebagaimana diketahui, pada September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menganeksasi 4 wilayah Ukraina yakni Zaporizhzhia, Donetsk, Luhansk, dan Kherson.

Baca juga: Update Perang Ukraina Hari Ke-304: Zelensky Peringatkan soal Peningkatan Serangan Rusia selama Natal

Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, Kremlin bersikeras setiap proposal untuk mengakhiri konflik harus mempertimbangkan apa yang disebutnya "realitas hari ini" dari 4 wilayah Ukraina yang secara sepihak telah dinyatakan Putin sebagai bagian dari Rusia.

Dalam pengarahan reguler dengan wartawan, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak rencana perdamaian 10 poin Zelensky tersebut di atas.

Sementara itu, Zelensky telah melakukan upaya diplomatik untuk mempresentasikan rencananya kepada para pemimpin termasuk Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang memegang presidensi KTT G20 2023.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-304: Putin Ingin Tentaranya Segera Dilengkapi Peralatan Militer

Dukungan dunia Barat untuk militer Ukraina telah mencapai miliaran dolar, dipimpin oleh AS, dan negara-negara bergegas membantu Kyiv dengan menghilangkan ranjau serta memperbaiki infrastruktur listriknya.

Tetapi tanggapan terhadap rencana perdamaian Zelensky dan KTT perdamaian yang diusulkannya lebih berhati-hati.

Selama kunjungan Zelensky ke AS pada 22 Desember lalu, Biden hanya mengatakan dalam sambutan publik bahwa dia dan Presiden Ukraina itu "memiliki visi yang sama persis" untuk perdamaian.

Baca juga: Ditemui Zelensky di AS, Joe Biden Janjikan Ini pada sang Presiden Ukraina soal Perang Rusia

Biden juga menyatakan bahwa AS berkomitmen untuk memastikan bahwa Ukraina dapat mempertahankan diri.

Para pemimpin G7 mengatakan mereka berkomitmen untuk membawa perdamaian ke Ukraina “sejalan dengan hak-haknya yang diabadikan dalam Piagam PBB.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengatakan bahwa peluang untuk setiap pembicaraan damai kecil dalam waktu dekat.

“Saya yakin konfrontasi militer akan berlanjut, dan saya pikir kita masih harus menunggu saat di mana negosiasi serius untuk perdamaian akan dimungkinkan,” kata Guterres pada akhir Desember.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved