Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-281: Kyiv Klaim Bunuh 500 Pasukan Putin dalam Sehari
Kondisi terkini perang, Kamis(1/12/2022): Ukraina mengklaim telah membunuh sebanyak 500 tentara Rusia dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Kamis (1/12/2022) terhitung telah berlangsung 281 hari lamanya.
Kabar terbaru di antaranya adalah Ukraina mengklaim telah membunuh 500 tentara Rusia dalam 24 jam terakhir.
Invasi ini dimulai sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Putin menyebut invasinya ini sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-280: Kyiv Hampir Kehabisan Persediaan untuk Pulihkan Listrik
Namun seiring perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sekaligus.
Konflik di antara negara bertetangga tersebut, hingga kini terus berlanjut dan belum tampak tanda-tanda untuk berakhir.
Bahkan menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia vs Ukraina bisa berlangsung selama beberapa tahun.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-281 perang Rusia dengan Ukraina:
- Seorang petugas keamanan di kedutaan Ukraina di Madrid terluka ketika dia membuka bom surat yang ditujukan kepada duta besar pada Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Update Perang Hari Ke-280: Serangan Rusia Meningkat, NATO Janjikan Lebih Banyak Bantuan ke Ukraina
Petugas keamanan menderita luka ringan, kata pejabat pemerintah Spanyol Mercedes Gonzalez kepada penyiar Telemadrid.
- Setelah insiden itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memerintahkan semua kedutaan Kyiv di luar negeri untuk "segera" memperkuat keamanan, kata seorang juru bicara kementerian.
- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah mengusulkan pengadilan khusus untuk menyelidiki dan menuntut "kejahatan agresi" Rusia terhadap Ukraina.
Ursula von der Leyen juga ingin menggunakan hasil dana Rusia yang telah dibekukan di bawah sanksi Barat untuk membantu Ukraina.
Baca juga: Mengenal Apa Itu GLSDB, Bom Murah yang Direncanakan AS untuk Dikirim ke Ukraina dan Lawan Rusia
- Pasukan Rusia mencoba maju di Ukraina timur dan melatih tembakan tank, mortir, dan artileri ke Kherson di selatan, kata militer Ukraina, ketika sekutu barat berusaha menopang Ukraina dan tetangganya melawan Moskow.