Perang Rusia Ukraina
Joe Biden Tanggapi soal Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson, Wilayah Ukraina yang Dicaplok Putin
Presiden Amerika Serikat Joe Biden buka suara soal kabar ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Vladimir Putin.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
“Oleh karena itu, kami bergerak dengan sangat hati-hati, tanpa emosi, tanpa risiko yang tidak perlu. Demi kepentingan pembebasan seluruh tanah kami dan agar kerugian sekecil mungkin.” jelas Zelensky.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-258: Zelensky Klaim Militernya Dorong Mundur Pasukan Putin
Mykhailo Podolyak, Penasihat senior Zelensky juga mengatakan bahwa pihaknya tak akan bergembira hati sebelum Kherson sepenuhnya dikuasai Ukraina kembali.
"Sampai bendera Ukraina berkibar di atas Kherson, tidak masuk akal untuk membicarakan penarikan Rusia." kata Podolyak kepada Reuters.
Podolyak kemudian men-tweet: “Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia meninggalkan Kherson tanpa perlawanan.”
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengatakan mundurnya Rusia adalah “bagian dari pola keseluruhan” yang bahwa menunjukkan Moskow “benar-benar kehilangan momentum”.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-257: Ekonomi Terdampak, AS Bujuk Zelesnky agar Negosiasi dengan Putin
“Ini adalah bagian dari keseluruhan pola atau gambaran yang telah kita lihat selama sebulan terakhir bahwa Rusia benar-benar kehilangan momentum,” tutur Stoltenberg kepada Sky News saat berkunjung ke London.
“Tapi kita tidak boleh meremehkan Rusia, mereka masih memiliki kemampuan,” imbuhnya.
“Kami telah melihat drone, kami telah melihat serangan rudal. Ini menunjukkan bahwa Rusia masih dapat menimbulkan banyak kerusakan.” lanjut Stoltenberg.
Kemenangan Ukraina di Kherson akan menjadi pukulan telak bagi Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-234: Putin Ogah Bicara dengan Biden yang Dukung Kyiv
Pasalnya penarikan pasukan Rusia ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow di mana ia mengumumkan pencaplokan "selamanya" wilayah Kherson bersama dengan tiga wilayah lainnya.
Untuk diketahui, pada akhir September 2022 lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina yakni Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk.
Kota Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia dalam perang yang telah berlangsung selama 260 hari ini, dan telah menjadi fokus serangan balasan Ukraina.
Kota Kherson juga mengendalikan satu-satunya jalur darat ke semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014, dan muara Dnipro, sungai yang membelah Ukraina.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)