Perang Rusia Ukraina
Joe Biden Tanggapi soal Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson, Wilayah Ukraina yang Dicaplok Putin
Presiden Amerika Serikat Joe Biden buka suara soal kabar ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Vladimir Putin.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Sejumlah pemimpin sekutu Barat menanggapi mundurnya pasukan Rusia dari Kota Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun turut buka suara soal mundurya pasukan Rusia dari Kherson, Ukraina bagian selatan itu.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Rabu (9/11/2022) kemarin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan pasukannya untuk mundur dari tepi barat Sungai Dnipro dalam menghadapi serangan Ukraina.
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian pada Kamis (10/11/2022), Jenderal Sergei Surovikin yang secara keseluruhan memimpin operasi perang Rusia, menyebutnya sebagai “keputusan yang sangat sulit”.
Baca juga: Rusia Pasang Gigi Naga untuk Perlambat Kemajuan Militer Ukraina, Apa Itu Gigi Naga?
Namun Surovikin juga mengakui bahwa “Kherson tidak dapat sepenuhnya dipasok dan berfungsi”.
Adapun Biden mengatakan kabar mundur pasukan invasi Rusia dari Kherson itu menunjukkan bukti nyata kesulitan yang dihadapi Moskow.
“Ini bukti fakta bahwa mereka memiliki beberapa masalah nyata, Rusia, militer Rusia,” kata Biden kepada wartawan.
Sementara itu, Ukraina menanggapi kabar ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson itu, dengan hati-hati.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-260: Pasukan Putin Ditarik Mundur dari Kherson, Kyiv Ragu
Pasalnya Ukraina menilai bahwa perang bisa saja masih akan terjadi di Kherson.
Ukraina menyatakan bahwa beberapa pasukan Rusia masih berada di Kherson.
Bahkan menurut Ukraina, personel tambahan Rusia sedang dikirim ke wilayah Kherson.
Dalam pidato nasionalnya pada Rabu malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta untuk menahan diri meskipun "banyak kegembiraan di ruang media hari ini".
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-259: Zelensky Ungkap 4 Juta Warganya Hidup Tanpa Listrik
"Musuh tidak membawakan kita hadiah, tidak membuat 'isyarat niat baik'. Kami berjuang dengan cara kami." kata Zelensky.
“Dan ketika kamu bertarung, kamu harus mengerti bahwa setiap langkah selalu ada perlawanan dari musuh, itu selalu kehilangan nyawa para pahlawan kita." lanjutnya.
Dengan demikian, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina kana sangat berhati-hati dalam memberikan tanggapan mengenai kabar mundurnya pasukan Rusia dari Kherson tersebut.
“Oleh karena itu, kami bergerak dengan sangat hati-hati, tanpa emosi, tanpa risiko yang tidak perlu. Demi kepentingan pembebasan seluruh tanah kami dan agar kerugian sekecil mungkin.” jelas Zelensky.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-258: Zelensky Klaim Militernya Dorong Mundur Pasukan Putin
Mykhailo Podolyak, Penasihat senior Zelensky juga mengatakan bahwa pihaknya tak akan bergembira hati sebelum Kherson sepenuhnya dikuasai Ukraina kembali.
"Sampai bendera Ukraina berkibar di atas Kherson, tidak masuk akal untuk membicarakan penarikan Rusia." kata Podolyak kepada Reuters.
Podolyak kemudian men-tweet: “Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia meninggalkan Kherson tanpa perlawanan.”
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengatakan mundurnya Rusia adalah “bagian dari pola keseluruhan” yang bahwa menunjukkan Moskow “benar-benar kehilangan momentum”.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-257: Ekonomi Terdampak, AS Bujuk Zelesnky agar Negosiasi dengan Putin
“Ini adalah bagian dari keseluruhan pola atau gambaran yang telah kita lihat selama sebulan terakhir bahwa Rusia benar-benar kehilangan momentum,” tutur Stoltenberg kepada Sky News saat berkunjung ke London.
“Tapi kita tidak boleh meremehkan Rusia, mereka masih memiliki kemampuan,” imbuhnya.
“Kami telah melihat drone, kami telah melihat serangan rudal. Ini menunjukkan bahwa Rusia masih dapat menimbulkan banyak kerusakan.” lanjut Stoltenberg.
Kemenangan Ukraina di Kherson akan menjadi pukulan telak bagi Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-234: Putin Ogah Bicara dengan Biden yang Dukung Kyiv
Pasalnya penarikan pasukan Rusia ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow di mana ia mengumumkan pencaplokan "selamanya" wilayah Kherson bersama dengan tiga wilayah lainnya.
Untuk diketahui, pada akhir September 2022 lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina yakni Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk.
Kota Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia dalam perang yang telah berlangsung selama 260 hari ini, dan telah menjadi fokus serangan balasan Ukraina.
Kota Kherson juga mengendalikan satu-satunya jalur darat ke semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014, dan muara Dnipro, sungai yang membelah Ukraina.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)