AS Lakukan Pembicaraan Rahasia dengan Rusia Bahas Risiko Penggunaan Nuklir di Perang Ukraina

Update Perang Rusia vs Ukraina hari ke-258 pada Selasa (8/11/2022): Amerika Serikat lakukan pembicaraan rahasia dengan ajudan Putin bahas nuklir.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Kolase Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (Kanan) pada beberapa waktu lalu saat sebut Presiden Rusia Vladimir Putin (Kiri) sebagai penjahat perang karena menginvasi Ukraina. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-258 pada Selasa (8/11/2022): AS dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang risiko penggunaan nuklir di perang Ukraina. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang risiko penggunaan nuklir di perang Ukraina.

Tak terelakkan lagi peran AS dalam perang Rusia vs Ukraina yang hingga Selasa (8/11/2022) ini telah berlangsung selama 258 hari sejak dimulai Februari lalu.

AS terlibat dengan memberikan bantuan militer yang sejauh ini telah mencapai lebih dari 18 miliar dolar kepada Ukraina untuk menghadapi gempuran invasi pasukan Rusia.

Baru-baru ini AS juga membujuk Ukraina untuk membuka sinyal negosiasi bersama Rusia menyusul efek perang terhadap ekonomi yang semakin mengkhawatirkan.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-258: Zelensky Klaim Militernya Dorong Mundur Pasukan Putin

Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dilaporkan telah mengadakan pembicaraan dengan ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pembicaraan itu dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi risiko bahwa perang di Ukraina dapat meluas atau meningkat menjadi konflik nuklir.

The Wall Street Journal mengatakan tokoh senior Gedung Putih telah mengadakan percakapan rahasia dalam beberapa bulan terakhir dengan ajudan Kremlin Yuri Ushakov dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mitra Sullivan, yang tidak dipublikasikan.

Baik Washington maupun Moskow tidak mengkonfirmasi apakah pembicaraan itu terjadi dan laporan itu tidak merinci waktu atau tanggal panggilan telepon.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-257: Ekonomi Terdampak, AS Bujuk Zelesnky agar Negosiasi dengan Putin

Sedangkan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari laporan tersebut.

"Sekali lagi saya ulangi bahwa ada beberapa laporan yang benar, tetapi sebagian besar ada laporan yang murni spekulasi," kata Peskov kepada wartawan.

Menilik pada bulan September 2022 lalu, Rusia mulai meningkatkan gagasan bahwa mereka dapat menggunakan senjata nuklir saat mengatur panggung untuk aneksasi ilegal bagian selatan dan timur Ukraina.

Rusia mengatakan serangan Ukraina terhadap mereka akan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Rusia, yang akan menjadi ancaman bagi keamanan nasional Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-257: Pasukan Putin Gempur Pembangkit Listrik, Kyiv Gelap

Yang oleh karena itu, bisa dipertahankan terhadap menggunakan semua cara yang tersedia.

Sullivan memperingatkan pada bulan itu bahwa setiap penggunaan senjata nuklir oleh Kremlin akan memiliki "konsekuensi bencana bagi Rusia", yang telah "dijelaskan" AS dalam percakapan pribadi dengan pejabat Rusia, katanya kepada NBC.

Analis di Institute for the Study of War (ISW), sebuah thinktank yang berbasis di Washington DC, mencatat pekan lalu bahwa Rusia telah melunakkan retorika nuklirnya sejak awal November.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved