AS Lakukan Pembicaraan Rahasia dengan Rusia Bahas Risiko Penggunaan Nuklir di Perang Ukraina
Update Perang Rusia vs Ukraina hari ke-258 pada Selasa (8/11/2022): Amerika Serikat lakukan pembicaraan rahasia dengan ajudan Putin bahas nuklir.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Hingga kemudian, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan pada 2 November 2022 tentang “tidak dapat diterimanya perang nuklir di mana tidak ada pemenang”.
Baca juga: Ditemui Olaf Scholz, Xi Jinping Tolak Rusia Pakai Nuklir dan Ingin Putin Akhiri Perang Ukraina
Kemlu Rusia juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengurangi senjata nuklir.
Sementara itu, Putin melangkah lebih jauh dengan mengklaim Rusia tidak pernah membahas kemungkinan menggunakan senjata nuklir.
Sesaat sebelum apa yang disebut Barat sebagai referendum palsu di beberapa bagian Ukraina dengan Rusia mengatakan akan mencaploknya, Putin mengklaim tanpa bukti bahwa Barat telah mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Rusia.
“Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami, tentu saja, akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami,” kata Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-255: Ada Jam Malam, Putin Suruh Penduduk Kherson Dievakuasi
“Ini bukan gertakan. Dan mereka yang mencoba memeras kita dengan senjata nuklir harus tahu bahwa baling-baling cuaca dapat berputar dan menunjuk ke arah mereka.” imbuhnya.
Meskipun ketegangan nuklir tampaknya telah mereda untuk saat ini, ISW mengatakan Rusia dapat kembali ke jurang nuklir lagi untuk mendorong Barat untuk menekan Ukraina ke dalam negosiasi.
Adapun Mykhailo Podolyak, Penasihat Senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin (7/11/2022) bahwa Kyiv tidak pernah menolak untuk bernegosiasi dengan Moskow.
Tetapi menyatakan kembali bahwa Ukraina tidak akan mengadakan pembicaraan selama Putin berkuasa.
Baca juga: PBB Pastikan Tak Ada Aktivitas Nuklir Ukraina di Tengah Perang Rusia, Apa Itu Nuklir?
“Ukraina tidak pernah menolak untuk bernegosiasi. Posisi negosiasi kami diketahui dan terbuka,” bunyi cuitan Mykhailo Podolyak di Twitter.
Pada hari Senin, Peskov mengatakan Rusia terbuka untuk pembicaraan tetapi Ukraina yang menolak.
Namun baik Ukraina maupun AS, sekutu utama Baratnya, menyebut Rusia belum menunjukkan keseriusan dalam negosiasi.
Ukraina dan AS menunjuk pada upaya mobilisasi Rusia baru-baru ini, serta perubahan rute ekonominya untuk upaya perang, pencaplokan ilegal wilayah Ukraina dan ancaman nuklir yang menyertainya.
Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir September 2022 lalu, Putin mencaplok 4 wilayah Ukraina dalam upaya referendum ilegal di Zaporizhzhia, Donetsk, Luhansk, dan Kherson.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)