Konflik Rusia Vs Ukraina
Kiev Bersiap Hadapi Serangan, Tentara 'Langit' Rusia Terobos Kharkiv
Unggul di udara, pasukan lintas udara Rusia mendarat di Kota Kharkiv, Ukraina timur, Rabu (2/3/2022). Perang pun tak terelakan.
TRIBUNGORONTALO.COM, Kiev - Unggul di udara, pasukan lintas udara Rusia mendarat di Kota Kharkiv, Ukraina timur, Rabu (2/3/2022). Perang pun tak terelakan. Baku tembak antara pasukan beruang merah dan Ukraina pecah lagi di Kharkiv.
Hal itu disampaikan oleh militer Ukraina seraya menyatakan bahwa bentrokan akan segera terjadi. "Pasukan lintas udara Rusia mendarat di Kharkiv dan menyerang sebuah rumah sakit setempat," kata Militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di aplikasi Telegram.
"Ada pertarungan yang sedang berlangsung antara penjajah (Rusia) dan Ukraina," tambah pernyataan itu, dikutip dari AFP. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia memiliki populasi sekitar 1,4 juta. Kota ini telah menjadi target pasukan Rusia sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina Kamis lalu.
Sebelumnya, penembakan rudal Rusia di Kharkiv dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih banyak orang lagi pada Selasa (1/3/2022). Hal itu berdasarkan laporan dari Layanan Darurat Regional Kharkiv. Rusia diketahui telah melakukan serangan yang menargetkan alun-alun pusat dan gedung pemerintahan utama di Kharkiv.
Sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 20 terluka," ungkap Layanan Darurat Regional Kharkiv dalam sebuah pernyataan. Sementara itu, sedikitnya 10 orang ditemukan hidup di bawah reruntuhan bangunan ketika petugas penyelamat membersihkan puing-puing.
Layanan Darurat Regional Kharkiv menambahkan bahwa tangga dan koridor gedung pemerintahan utama di alun-alun pusat hancur total. Video yang dirilis oleh Layanan Darurat menunjukkan pekerja penyelamat membawa orang yang terluka dari gedung dengan tandu dan lantai gedung dipenuhi batu bata, dengan cahaya alami mengalir dari atap yang rusak.
Kepala Pemerintahana Regional Kharkiv, Oleg Synegubov, sendiri telahh mengumumkan pada Selasa, bahwa serangan rudal Rusia telah menghantam pusat Kota Kharkiv.
Baca juga: Putuskan Aliran Listrik, Rusia Gempur Okhtyrka: 70 Tentara Tewas Tewas
Ibu Kota Ukraina Bersiap Hadapi Serangan
Ibu Kota Ukraina bersiap untuk serangan besar dari konvoi militer 60 km Rusia, dengan deretan panel beton disusun dalam formasi seperti labirin. Blok jalan anti-tank, tumpukan karung pasir, dan penghalang improvisasi yang terbuat dari potongan acak dari logam, kayu, ban bekas atau apa pun yang ada di tangan sudah terpasang. Ada bendera Ukraina berwarna biru dan kuning di berbagai sudut, sebagaimana dilaporkan CNN pada Rabu (3/3/2022).
Kota ini luar biasa sepi. Banyak orang telah melarikan diri dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang tinggal mendekam di tempat perlindungan bom, ruang bawah tanah dan stasiun kereta bawah tanah. Pos pemeriksaan yang tersebar di sepanjang titik masuk kota diawaki oleh warga sipil Ukraina. Mereka bukan tentara.
Seminggu yang lalu, banyak dari pria ini akan bekerja, atau menikmati waktu luang bersama teman dan keluarga mereka. Kini, mereka siap mempertahankan ibu kota negaranya.
Oleksiy Goncharenko sedang menjaga salah satu pos pemeriksaan di Kiev pada Selasa (1/3/2022), bersenjatakan senapan yang dia ambil minggu lalu setelah menjawab panggilan dari otoritas Ukraina untuk bersiap membela negara. Saat itu sangat dingin, dan Goncharenko bekerja bergiliran, dengan sukarelawan lain. Ketika tidak berada di pos pemeriksaan, dia mengatakan bahwa dia ada di pangkalan, membantu di mana pun dia bisa.
"Bantuan kemanusiaan, membantu orang untuk menjangkau (lokasi perlindungan), mengatur transportasi, berbagi informasi." Goncharenko bukan — dan tidak pernah — pasukan militer. Dia adalah anggota Verkhovna Rada, parlemen Ukraina. "Saya sama sekali bukan tentara profesional, tetapi saya dapat mencoba dan melakukan yang terbaik dan saya akan melakukannya jika pasukan Rusia memasuki Kiev," katanya kepada CNN.
Sebagian besar pria di pos pemeriksaan tersenyum. Ketika sebuah mobil lewat, mereka menyapa penumpangnya, melambaikan tangan dan mendoakan mereka agar perjalanan mereka aman, ke mana pun mereka pergi. Seorang pria yang memakai kacamata, topi kamuflase dan sarung tangan wol menunjukkan tanda V cepat dengan jarinya (tanda damai) dan melambai. Orang-orang di sini berusaha menjaga moral tetap tinggi, meskipun mereka tahu betul bahwa musuh yang mereka hadapi jauh lebih siap persenjataannya.
Rusia telah mengumpulkan konvoi militer sepanjang 40 mil (64 kilometer) -- terdiri dari kendaraan lapis baja, tank, artileri penarik, dan kendaraan logistik lainnya -- yang mendekati pinggiran Kiev. Sebagian besar - tetapi tidak semua - pria di jalan-jalan ibu kota dilengkapi dengan senapan.