Berita Nasional
KPK Curigai Permainan Lelang Vendor Haji, Biaya Mahal Fasilitas Murah
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai membuka tabir penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Jangan sampai di sini uang yang disediakan besar, tapi ternyata di sana pada saat dilakukan bidding, pemenang lelangnya justru menang yang paling jelek. Harganya malah tinggi, sebagiannya ke mana? Itu yang sedang kita dalami,” tambahnya.
Perbandingan dengan Negara Tetangga
Asep juga mengajak publik membandingkan biaya dan layanan haji Indonesia dengan negara tetangga.
“Silakan dicek. Di Brunei Darussalam berapa puluh juta? Singapura, Malaysia berapa? Kalau mereka lebih murah tapi pelayanannya lebih bagus, patut dipertanyakan,” katanya.
Menurutnya, penegakan hukum ini bertujuan agar prinsip “ada uang, ada barang” berlaku dalam penyelenggaraan haji.
“Uang yang dikeluarkan dengan layanan itu sebanding. Jangan sampai uangnya lebih mahal tapi layanannya tidak sepadan,” tegasnya.
Terpisah dari Kasus Kuota Haji
KPK memastikan penyelidikan terhadap BPKH ini merupakan perkara terpisah dari kasus dugaan korupsi kuota haji yang menyeret pejabat Kementerian Agama.
Jika kasus Kemenag berfokus pada manipulasi pembagian kuota haji reguler ke haji khusus, maka kasus BPKH menyoroti pengelolaan dana kemaslahatan umat dan pengadaan fasilitas di Arab Saudi.
Sebelumnya, Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyatakan menghormati langkah KPK dan memastikan pengelolaan dana haji tetap aman serta profesional di tengah proses hukum yang berjalan.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/393-Calon-Jamaah-Haji-Kloter-28-Kota-Gorontalo-Siap-Bertolak-ke-Tanah-Suci-Selasa-2052025.jpg)