Kanal Tanggidaa Gorontalo

Rencana Pedestrian Kanal Tanggidaa Gorontalo Jadi Kawasan Kuliner Tuai Komentar Pro-Kontra Warga

Pedestrian Kanal Tanggidaa Gorontalo bakal jadi kawasan kuliner, tapi menuai pro-kontra warga soal kemacetan dan kenyamanan.

TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
JALUR PEDESTRIAN -- Kondisi terkini Pedestrian kanal Tanggidaa, Selasa (9/9/2025). Progres proyek saat ini sudah mencapai 51 persen. Pedestrian Kanal Tanggidaa Gorontalo bakal jadi kawasan kuliner, tapi menuai pro-kontra warga soal kemacetan dan kenyamanan. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pedestrian Kanal Tanggidaa di Jalan Hos Cokroaminoto, Kota Gorontalo tengah direncanakan menjadi kawasan kuliner.

Seperti kawasan kuliner di Area Kalimadu, Jalan Madura Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo serta di depan Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Soedirman.

Namun, rencana ini menuai beragam tanggapan dari warga sekitar

Kanal Tanggidaa sendiri adalah saluran air yang berada di Kota Gorontalo yang berfungsi sebagai sarana pengendalian banjir sekaligus ruang publik. 

Selain itu, kanal ini kini tengah direnovasi untuk dilengkapi pedestrian agar dapat dimanfaatkan sebagai area pejalan kaki, area rekreasi dan potensi kawasan kuliner

Proyek senilai Rp4,7 miliar ini diharapkan dapat mempercantik kota dan menjadi ikon baru bagi masyarakat Gorontalo.

Baca juga: Menu MBG di Wonogiri Ternyata Mengandung Bakteri E Coli dan Salmonella, Ratusan Siswa Keracunan

Sejumlah warga menilai rencana ini berpotensi menimbulkan masalah terutama terkait kemacetan dan kenyamanan pejalan kaki.

Hal itu disampaikan Marwan Poliyoto, warga sekitar kepada TribunGorontalo.com, Rabu (17/9/2025).

Marwan mengaku rencana pedestrian Kanal Tanggidaa akan dijadikan sebagai kawasan kuliner bukanlah ide yang tepat.

Ia menekankan bahwa trotoar seharusnya tetap difungsikan untuk pejalan kaki.

Selain itu, dengan pedestrian Kanal Tanggidaa menjadi kawasan kuliner maka akan berpotensi bertambahnya volume arus lalu lintas.

Apalagi di Jalan Cokroaminoto saat ini menjadi area lintasan kendaraan berat dan panjang seperti kontainer.

"Saya pribadi mending tidak usah, karena bisa bikin macet dan trotoar jadi tempat jualan yang menyulitkan orang berjalan,” kata Marwan, Rabu (17/9/2025).

Meski begitu, Marwan tidak menutup sepenuhnya kemungkinan Kanal Tanggidaa jadi pusat kuliner. 

Baca juga: Rincian Gaji dan Tunjangan Resmi yang Didapatkan PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA, Diploma dan Sarjana

Hanya saja, ia berharap jika hal itu benar-benar diwujudkan, maka harus ada solusi agar fungsi utama pedestrian tetap terjaga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved