Berita Populer Gorontalo

3 Berita Populer Gorontalo : Taksi Nelayan Hadir hingga Posisi 2 Kepala Dinas Tak Ada Peminat

Selain itu ada berita, 2 posisi pimpinan OPD Pemkab Gorontalo minim peminat, hingga update polisi pukul bocah.

|
Editor: Aldi Ponge
Kolase TribunGorontalo.com
PENGANIAYAAN ANAK -- Kolase foto Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro (foto kiri) dan keluarga Mohamad Nazriel Junus. Polda Gorontalo bakal memanggil saksi kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap anak di bawah umur. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Berita Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail memperkenalkan taksi nelayan menjadi berita populer di Gorontalo pada Sabtu (13/09/2025).

Selain itu ada berita, 2 posisi pimpinan OPD Pemkab Gorontalo minim peminat, hingga update polisi pukul bocah.

Berikut 3 Berita Populer di Provinsi Gorontalo pada Sabtu 13 September 2025:

1.Gubernur Gorontalo Perkenalkan Program Taksi Nelayan

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui program inovatif. 

Usai salat Jumat di Masjid Nurul Iman, Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, ia langsung memperkenalkan program "Taksi Nelayan" kepada para nelayan yang menjadi jemaah.

Gusnar menjelaskan bahwa program ini sangat relevan untuk masyarakat yang hidup di pesisir Teluk Tomini dan menggantungkan hidupnya dari hasil laut. 

"Karena ini kebetulan daerah pesisir Teluk Tomini, kami ingin menyampaikan ada program kepada para nelayan, yaitu Taksi Nelayan," ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Melalui program ini, pemerintah akan memfasilitasi nelayan dengan kapal berukuran 5 GT. 

Kapal tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi, melainkan akan dikelola oleh koperasi atau kelompok nelayan agar manfaatnya dapat dirasakan bersama. 

Selain kapal, pemerintah juga akan menanggung kebutuhan penting saat melaut, seperti es untuk menyimpan hasil tangkapan dan bahan bakar minyak (BBM).

Kapal akan digunakan secara bergantian oleh kelompok nelayan yang melaut selama satu hingga dua malam. 

Hasil tangkapan kemudian dijual, dan sebagian kecil dari keuntungan akan digunakan untuk mengganti biaya es dan BBM yang telah ditanggung pemerintah. 

"Hasilnya nanti dikembalikan ke pemerintah khusus pengganti untuk pembelian es dan BBM, cuma itu saja," jelas Gusnar.

Sementara itu, sebagian besar keuntungan akan langsung dibagikan kepada nelayan setelah penjualan ikan. Hal ini bertujuan agar para nelayan bisa segera membawa pulang uang untuk keluarga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved