Demo Gorontalo
10 Tuntutan Mahasiswa Gorontalo: Tolak Pajak & Tunjangan DPR, Copot Kapolri, Lindungi Infrastruktur
PMII Gorontalo ikut serta dalam unjuk rasa tuntut percepatan RUU Perampasan Aset, tolak kenaikan pajak dan tunjangan DPR.
Penulis: Wawan Akuba | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi ikut menyuarakan aspirasinya terhadap kinerja pemerintahan, Senin (1/9/2025).
Salah satu organisasi yang ikut unjuk rasa adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gorontalo ikut serta dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Mereka ikut menyoroti berbagai isu nasional dan lokal yang dianggap merugikan rakyat.
Dalam aksi yang berlangsung di dari Simpang Lima Telaga hingga depan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (1/9/2025), para peserta menekankan sepuluh tuntutan utama mereka.
Dalam dokumen yang ditandatangani Pengurus Koordinator Cabang PMII Gorontalo, mahasiswa menilai rakyat semakin dicekik dengan naiknya pajak, membengkaknya tunjangan pejabat, serta mahalnya harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Ismet Mile, Bupati Bone Bolango Temui Massa Aksi Pinogu, Janji Perbaikan Infrastruktur Masuk RPJMD
Di sisi lain, aparat dianggap berubah menjadi alat kekuasaan yang kerap bertindak represif terhadap mahasiswa dan rakyat.
“Rakyat dicekik! Tunjangan pejabat digembungkan, pajak naik, harga kebutuhan pokok ikut naik. Sementara aparat berubah menjadi alat kekuasaan menghajar mahasiswa, membungkam rakyat, merampas ruang demokrasi,” demikian isi pernyataan PMII Gorontalo.
Sepuluh Tuntutan PMII Gorontalo:
- Mendesak percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
- Menolak kenaikan pajak.
- Menolak kenaikan tunjangan DPR.
- Mendesak peninjauan kembali RUU Polri sekaligus menolak pembahasan lebih lanjut.
- Mendesak pencopotan Kapolri.
- Menuntut pemecatan dan pengadilan terhadap 7 pelaku yang melindas driver ojek online serta pelaku represifitas terhadap massa aksi.
- Menolak segala bentuk tindakan represif aparat terhadap massa aksi.
- Menolak pembungkaman media televisi dan radio oleh pemerintah.
- Mendesak penghentian kerusakan lingkungan, termasuk di Gorontalo.
- Mendesak percepatan pembangunan akses jalan di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Sebelumnya, ada 36 organisasi mahasiswa bergabung dalam aksi ini.
Baca juga: Polda Gorontalo Kerahkan 800 Personel untuk Amankan Aksi Demo di Sejumlah Titik Rawan
Mereka menegaskan bahwa blokade jalan adalah simbol kekecewaan terhadap DPR RI dan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Gorontalo ini terus meluas, kini giliran Simpang 5 Kota Gorontalo yang ditutup total oleh massa aksi.
Simpang tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan Kota Gorontalo dengan Kabupaten Gorontalo.
Massa yang menamakan diri Aliansi Merah Putih bergerak dari Kantor DPRD Kota Gorontalo di Jalan Jhon Ario Katili, lalu memblokade ruas jalan hingga arus lalu lintas lumpuh.
Pantauan di lokasi, jumlah aparat kepolisian yang berjaga sangat minim.
Baca juga: Aliansi Pinogu Merdeka Gorontalo Gelar Aksi Demo, Tuntut Perbaikan Infrastruktur dan Layanan Publik
Hanya terlihat beberapa personel polisi lalu lintas yang berusaha mengatur kendaraan agar berbalik arah.
Sementara itu, para pengunjuk rasa tampak duduk bersila memenuhi badan jalan.
Mereka mendengarkan orasi yang dilakukan secara bergilir oleh perwakilan mahasiswa.
Suasana di tengah panas terik tetap dipenuhi sorak-sorai dan yel-yel perlawanan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Demo-di-simpang-lima.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.