Berita Nasional
Guru Honorer Masih Digaji Rp300 Ribu, DPR Desak Pemerintah Naikkan Gaji
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, kembali menyoroti kondisi kesejahteraan guru honorer di Indonesia.
TRIBUNGORONTALO.COM — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, kembali menyoroti kondisi kesejahteraan guru honorer di Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa hingga kini masih ada tenaga pendidik yang hanya menerima gaji sekitar Rp300.000 per bulan, angka yang disebutnya tidak manusiawi di tengah kebutuhan hidup saat ini.
“Guru honorer kita masih menerima Rp300.000 per bulan, angka yang jelas tidak manusiawi di era sekarang. Mereka adalah pejuang pendidikan, namun kesejahteraan mereka masih sangat minim,” tegas Lalu dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Senin (15/9/2025).2
Politisi asal NTB itu mendesak pemerintah, khususnya Presiden, agar memberi perhatian serius terhadap nasib guru honorer.
Ia menekankan bahwa pada tahun 2026 tidak boleh lagi ada guru yang digaji dengan nominal serendah itu.
Selain menyoroti gaji, Lalu juga menekankan pentingnya alokasi anggaran pendidikan yang lebih jelas, termasuk untuk Program Indonesia Pintar (PIP) dan revitalisasi sekolah, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Menurutnya, banyak sekolah di daerah masih mengalami kerusakan parah bahkan belum memiliki fasilitas dasar seperti MCK.
“Ini jelas tidak normal. Anggaran pendidikan harus diarahkan untuk memastikan kesejahteraan guru honorer, memperkuat PIP, dan memperbaiki sekolah-sekolah kita. Tidak boleh ada lagi sekolah yang bocor, apalagi roboh,” ujarnya.
Komisi X DPR memastikan akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru honorer.
Lalu menegaskan, perjuangan ini bukan hanya soal angka gaji, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap dedikasi para guru yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa.
74 Persen Guru Honorer Masih Digaji di Bawah Rp 2 Juta, Banyak yang Terjerat Utang
Potret kesejahteraan guru di Indonesia kembali menjadi sorotan. Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) bersama GREAT Edunesia Dompet Dhuafa merilis hasil survei daring yang dilakukan pada pekan pertama Mei 2024, bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional.
Survei ini melibatkan 403 guru dari 25 provinsi, dengan komposisi 291 responden dari Pulau Jawa dan 112 dari luar Jawa. Dari jumlah tersebut, 123 orang berstatus PNS, 118 guru tetap yayasan, 117 guru honorer/kontrak, dan 45 guru PPPK.
Peneliti IDEAS, Muhammad Anwar, mengungkapkan bahwa 42 persen guru di Indonesia berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan, bahkan 13 persen di antaranya hanya menerima kurang dari Rp 500 ribu.
Kondisi paling memprihatinkan dialami guru honorer atau kontrak. Dari kelompok ini, 74 persen berpenghasilan di bawah Rp 2 juta, dan 20,5 persen masih hidup dengan gaji di bawah Rp 500 ribu.
Bayi 1 Minggu Tewas Dibanting Pria Mabuk, Masuk Rumah tanpa Izin |
![]() |
---|
MBG Viral Setelah Picu Keracunan Massal Siswa, Pemerintah Didesak Hentikan Program Sementara |
![]() |
---|
Jadi Menpora, Erick Thohir Diminta Mundur dari Ketua PSSI oleh Roy Suryo dan Pengamat Politik |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Kaget Cukai Rokok 57 Persen: “Firaun Lu!” |
![]() |
---|
Ada 5 Ribu Dapur Makanan Bergizi Gratis Disebut Fiktif, Begini Jawaban BGN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.