Berita Internasional

Putin Copot Dmitry Kozak Gara-gara Dorong Damai dengan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mencopot Dmitry Kozak, salah satu penasihat dekatnya, dari posisi senior di Kremlin.

|
Editor: Wawan Akuba
DOC SW
PEMECATAN -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah mencopot Dmitry Kozak , penasihat dekat yang telah lama menjabat, dari posisi seniornya di Kremlin, menurut Institut Studi Perang ( ISW ). Kozak dilaporkan menganjurkan dialog dengan Ukraina, dan pemecatannya menandakan konsolidasi di dalam Kremlin terkait keputusan Putin untuk melanjutkan perang alih-alih melanjutkan negosiasi. 

TRIBUNGORONTALO.COM — Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mencopot Dmitry Kozak, salah satu penasihat dekatnya, dari posisi senior di Kremlin.

Menurut analisis Institute for the Study of War (ISW), langkah ini menandai konsolidasi kekuasaan di lingkaran Putin yang kian bulat mendukung kelanjutan perang di Ukraina ketimbang membuka ruang negosiasi.

Kozak dikenal sebagai sosok yang beberapa kali mendorong dialog damai dengan Ukraina.

Namun, pandangannya yang berseberangan dengan tuntutan “maksimalis” Putin membuat posisinya tergeser.

ISW mencatat, para pejabat senior Kremlin dengan restu Putin menyingkirkan Kozak setelah perbedaan pendapat yang terus berulang terkait arah perang.

Media Rusia melaporkan pada 17 September bahwa Kozak mengundurkan diri pada akhir pekan 13–14 September.

Ia kini dikabarkan tengah mempertimbangkan sejumlah peluang bisnis.

Sebelumnya sempat beredar spekulasi bahwa ia akan ditunjuk sebagai utusan presiden untuk Distrik Federal Barat Laut, namun keluarnya Kozak kali ini tampak sebagai perpisahan penuh dari struktur kekuasaan Kremlin.

Kozak merupakan satu-satunya anggota rapat Dewan Keamanan Rusia pada 21 Februari 2022 yang menolak invasi skala penuh ke Ukraina.

Di awal konflik, ia berupaya menjadi mediator untuk mencapai kesepakatan yang bisa mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.

Namun usulan itu ditolak Putin, yang lebih memilih agenda ekspansi teritorial.

Belakangan, pengaruh Kozak makin melemah karena ia kerap menyarankan penghentian operasi militer, pembukaan negosiasi damai, serta pembatasan peran aparat keamanan Rusia.

Pencopotan Kozak memperkuat posisi Sergei Kiriyenko, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia.

Kiriyenko kini mengambil alih sejumlah tanggung jawab yang sebelumnya dipegang Kozak, termasuk strategi Kremlin di Ukraina dan baru-baru ini juga di Moldova.

Langkah ini mencerminkan semakin solidnya barisan Kremlin di belakang kebijakan perang Putin. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved