Update Demo
Daftar Lengkap 5 Anggota DPR RI yang Dicopot Imbas Pernyataan soal Gaji dan Tunjangan
Lima politikus DPR RI dari PAN, Nasdem, dan Golkar resmi dinonaktifkan usai ucapan soal tunjangan DPR picu kemarahan rakyat.
Sama-sama dari Partai Nasdem, Nafa Urbach juga senasib dengan Ahmad Sahroni.
Nafa Urbach dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, per tanggal 1 September 2025.
"Bahwa atas pertimbangan hal hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem," ucap Hermawi F. Taslim.
Kembali serupa dengan dengan Ahmad Sahroni, rumah Nafa Urbach di kawasan Bintaro, juga habis dirusak dan dijarah massa.
Video penjarahan sempat beredar luas, sejumlah orang tak dikenal terlihat masuk dan keluar rumah.
Seorang warga, Syarif menyebut, ada sekitar 20 orang keluar dari rumah Nafa membawa barang-barang.
Saat itu, rumah dalam kondisi kosong dan berantakan, dengan barang elektronik seperti TV hilang, sementara peralatan besar seperti kulkas masih ditinggal.
Tiga kamar di rumah tersebut dilaporkan telah dibobol. Petugas keamanan perumahan juga tidak bisa berbuat banyak karena situasi tidak aman.
Penjagaan di area rumah diperketat setelah kejadian, bahkan anjing penjaga dikerahkan.
Sebelum peristiwa penjarahan, Nafa Urbach telah menjadi sorotan; ia dinilai tidak empati kepada masyarakat yang kesulitan ekonomi, karena mendukung tunjangan rumah Rp50 juta untuk anggota DPR RI.
Pernyataannya yang mengeluhkan kemacetan dari rumahnya di Bintaro ke Senayan juga memicu kritik tajam.
5. Adies Kadir
Partai Golkar memutuskan untuk menonaktifkan Adies Kadir dari Fraksi Golkar DPR RI.
"Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).
Adapun Adies merupakan Wakil Ketua DPR RI yang menuai kritik setelah menjelaskan uraian kenaikan tunjangan anggota dewan.
Pada 20 Agustus, Adies ,engakui bahwa ada tunjangan-tunjangan anggota DPR RI yang mengalami kenaikan.
Dia pun berseloroh bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa kasihan dengan para anggota DPR RI.
"Jadi yang naik cuma tunjangan itu saja yang saya sampaikan tadi, tunjangan beras karena kita tahu beras, telur juga naik, mungkin Menteri Keuangan juga kasihan dengan kawan-kawan DPR," kata Adies.
Dia mencontohkan, tunjangan beras yang dia terima sebelumnya sekitar Rp 10 juta per bulan kini naik menjadi Rp 12 juta.
Kemudian, untuk tunjangan bensin yang sebelumnya sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta, naik menjadi Rp 7 juta per bulan.
Adies menambahkan, para anggota DPR RI saat ini juga mendapatkan tunjangan perumahan yang besarnya kurang lebih Rp 50 juta per bulan.
“Saya kira make sense (masuk akal) lah kalau Rp 50 juta per bulan. Itu untuk anggota, kalau pimpinan enggak dapat karena dapat rumah dinas," kata dia.
Belakangan, keterangannya ia ralat.
Sarmuji mengatakan, keputusan itu diambil setelah Partai Golkar mempertimbangkan eskalasi sosial yang meningkat beberapa hari terakhir.
Ia menegaskan, aspirasi masyarakat menjadi pertimbangan utama Partai Golkar.
Menurutnya, seluruh kiprah perjuangan Partai Golkar merupakan kristalisasi semangat kerakyatan yang berdasar pada undang-undang. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.